“Dia dijanjikan bekerja di perkebunan sawit di Malaysia,” ungkap ibunya, Dessi.
Agung tergiur dengan tawaran tersebut, apalagi dokumen keberangkatan, termasuk paspor, diurus oleh agensi yang mengajaknya. Namun, bukannya ke Malaysia, Agung justru diterbangkan ke Kamboja.
Setibanya di Kamboja, Agung diberitahu bahwa ia telah dijual dan disekap di sebuah rumah di Kota Poipet. Selama disekap, ia hanya diberi sebotol air mineral tanpa makanan, dan ponselnya sempat ditahan.
“Anak saya berhasil kabur ketika mobil yang membawanya mengalami kecelakaan lalu lintas,” tutur Dessi. Warga setempat di Kamboja kemudian menolong Agung dan memberinya tempat aman sementara.
Dessi telah melaporkan kejadian ini ke BP3MI, kepolisian, dan KBRI Kamboja secara daring. Ia berharap anaknya dapat segera diselamatkan dan dipulangkan ke Indonesia. “Saya hanya ingin anak saya pulang dengan selamat,” harapnya.