Jakarta, Memo
Terungkap, ini pasien di Jateng yang dinyatakan suspek cacat monyet oleh kementerian kesehatan RI. Seorang pria di Jawa Tengah berstatus suspek cacar monyet dan diisolasi di rumah sakit. Pria itu berusia 55 tahun dan mengalami gejala seperti cacar monyet. Pemeriksaan dilakukan dengan dua cara yakni swab di mulut dan PCR.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril mengungkapkan hasil pemeriksaan sementara pasien tersebut. Dari pemeriksaan awal yakni berupa swab orofaring atau mulut dan tenggorokan, hasilnya negatif.
“Ada dua sampel yang diperiksa,” katanya, sebagaimana dikutip dari JawaPos.com, Jumat (5/8).
“Swab mulut dan tenggorokan (Orofaring), hasilnya negatif,” lanjutnya.
Namun pemeriksaan lain juga dilakukan yakni dengan cara tes PCR. Pemeriksaan dilakukan dengan swab pada lesi ruam-ruam (cacar). Dan itu belum ada hasilnya.
“Ini baru proses pemeriksaan lab PCR, belum ada hasil,” tegas Syahril.
“Tunggu dulu sekitar 3 hari akan ada hasilnya dan kami sampaikan,” tegasnya.
Penjelasan Berbeda dari Gubernur Jateng
Dalam laman resmi Provinsi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyatakan hasil pemeriksaan dari seorang pasien suspek cacar monyet atau monkeypox di Jawa Tengah, telah keluar. Hasilnya, yang bersangkutan negatif.
“Kemarin terindikasi satu (orang pasien suspek), tadi hasil PCR-nya negatif,” kata Ganjar, saat berada di Desa Cabean Kunti, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Kamis (4/8)
Meski demikian, Ganjar mengingatkan kepada masyarakat agar tetap waspada. Setiap yang memiliki gejala mirip cacar monyet, agar segera periksa.
“Semua sekarang kalau ada gejala segera periksa. Itu yang paling penting,” katanya.
Selain itu, antisipasi terkait cacar monyet di Jawa Tengah tetap dilakukan. Koordinasi dengan instansi terkait terus dijalin, termasuk dengan Kementerian Kesehatan.
Ganjar berharap pengetatan di pintu-pintu masuk Indonesia tetap dilakukan, termasuk yang ada di wilayah Jawa Tengah. Ia meminta agar Kementerian Kesehatan segera memberikan briefing kepada petugas di pintu-pintu masuk ke Indonesia.
“Saya berharap karena ini tidak dari Indonesia ya, tetap saja pintu-pintu masuk Indonesia harus tetap ketat. Kita minta nanti Kementerian Kesehatan memberikan briefing kepada penjaga pintu masuk, untuk bisa mengecek menggunakan peralatan, sehingga indikasi awalnya diketahui,” ungkapnya.
Dari informasi itulah, diperoleh fakta tentang pasien di Jateng yang dinyatakan suspek cacat monyet oleh kementerian kesehatan RI