Meskipun demikian, Foxconn menolak memberikan komentar terkait hal ini.
Pimpinan Foxconn, Young Liu, dalam laporan keuangan pekan lalu menyatakan bahwa perusahaan telah bersiap menghadapi segala kemungkinan, termasuk risiko politik akibat keterlibatan Gou dalam dunia politik.
Sebelumnya, Gou telah berusaha memediasi pertemuan antara KMT dan TPP untuk berkolaborasi melawan DPP. Namun, upaya tersebut gagal setelah terjadi konflik di antara pemimpin partai oposisi yang ditampilkan secara langsung di televisi Taiwan.
Sementara itu, Tammy Lai, pasangan calon wakil presiden yang mendampingi Gou, seorang aktris yang terkenal melalui drama Netflix, harus melepaskan kewarganegaraan Amerika Serikatnya untuk mendukung Gou. Saat ini, belum ada rencana untuk Lai untuk mendapatkan kembali kewarganegaraan AS.
Meskipun Gou sudah tidak lagi menjadi pimpinan Foxconn sejak tahun 2019 dan mundur sebagai anggota dewan pada awal September, ia tetap menjadi pemegang saham terbesar perusahaan tersebut.
Terry Gou, yang merupakan salah satu tokoh bisnis terkemuka di Taiwan secara internasional, sempat menghilang dari publik setelah laporan media Tiongkok yang menyatakan bahwa Foxconn sedang diselidiki oleh pemerintah Tiongkok terkait masalah pajak dan permasalahan lainnya.
Terry Gou Mundur dari Pencalonan Presiden Taiwan: Dampaknya pada Dinamika Politik dan Bisnis
Meskipun Gou mundur dari pencalonan presiden, keputusannya tetap memberikan dampak besar pada dinamika politik di Taiwan. Hal ini juga memengaruhi perusahaan Foxconn yang ia dirikan, dengan keputusan ini dianggap sebagai kabar baik bagi manajemen perusahaan.
Meskipun demikian, pengaruh Gou dalam politik Taiwan tetap menjadi sorotan, terutama dalam upaya menyatukan kekuatan oposisi.