Example floating
Example floating
banner 728x250
Berita-Peristiwa

Skandal Pungli Haji 2025, Lansia Jadi Korban, BP Haji Bersumpah Berantas Mafia Tahun Depan

Avatar
×

Skandal Pungli Haji 2025, Lansia Jadi Korban, BP Haji Bersumpah Berantas Mafia Tahun Depan

Sebarkan artikel ini
Skandal Pungli Haji 2025, Lansia Jadi Korban, BP Haji Bersumpah Berantas Mafia Tahun Depan

Jakarta, Memo – Musim haji 1446 Hijriah atau 2025 yang seharusnya penuh kekhusyukan dan kemuliaan, ternoda oleh dugaan pungutan liar (pungli) terhadap jemaah lansia yang mengikuti layanan safari wukuf.

Dahnil Anzar Simanjuntak, Wakil Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) RI, mengungkap temuan menyedihkan ini, menyayangkan oknum-oknum tak bermoral yang tega memeras para calon haji yang telah berjuang keras demi impian ke Tanah Suci.

Peringatan keras pun dilayangkan: BP Haji berkomitmen untuk memberantas segala bentuk rente dan manipulasi dalam penyelenggaraan ibadah haji di tahun-tahun mendatang, menjadikan layanan haji lebih bersih dan memuliakan jemaah.

Air Mata di Balik Perjalanan Suci: Eksploitasi Jemaah Lansia

Dahnil Anzar Simanjuntak tak mampu menyembunyikan kekecewaannya. Dalam sebuah keterangan pers pada Senin, 9 Juni 2025, ia menyoroti praktik tidak terpuji yang memanfaatkan ketidaktahuan dan kelemahan fisik jemaah lansia.

“Ada yang nabung jual sawah, jual sepeda motor, berjuang bertahun-tahun demi bisa berhaji. Kok tega-teganya memperdaya orang-orang tua kita seperti ini,” ucap Dahnil, menggambarkan betapa keji tindakan oknum yang meraup keuntungan dari penderitaan orang lain.

Temuan dugaan pungli ini terungkap saat Dahnil melakukan kunjungan khusus ke hotel transit jemaah safari wukuf lansia di kawasan Aziziyah, Mekkah. Di sana, ia menyaksikan langsung bagaimana oknum-oknum tak bertanggung jawab membebankan pungutan liar kepada jemaah untuk layanan safari wukuf dan badal ibadah. Padahal, tegas Dahnil, “seluruh layanan semestinya diberikan secara gratis.”

Safari wukuf sendiri adalah layanan krusial yang disiapkan bagi jemaah yang sakit atau uzur secara fisik, memungkinkan mereka tetap melaksanakan wukuf di Arafah, salah satu rukun haji terpenting. Ini adalah bentuk kepedulian negara agar semua jemaah, terlepas dari kondisi kesehatan, dapat menunaikan ibadah haji dengan sempurna.

Baca Juga  Jemaah Haji Terdampak Ancaman Bom Saudia Airlines Dievakuasi ke Hotel di Medan