Perplexity, startup mesin pencari AI yang menghebohkan dengan fitur terbarunya, Pages, kini tengah berada dalam sorotan setelah dituduh melakukan plagiarisme terhadap artikel Forbes. Kontroversi ini memicu kritik keras dari kalangan karyawan dan eksekutif media, yang menuntut pengakuan yang lebih jelas terhadap sumber konten yang digunakan oleh Perplexity.
Plagiarisme Perplexity Menggemparkan Dunia Media Online!
Startup mesin pencari ‘pengganti’ Google yang dikenal sebagai Perplexity semakin menarik minat pengguna setelah memperkenalkan fitur canggih baru bernama Pages. Namun, belakangan ini Perplexity mendapat kritik karena dituduh menggunakan konten dari artikel yang dipublikasikan oleh Forbes tanpa izin.
Layanan mesin pencari ini, yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI), diduga melakukan plagiarisme terhadap laporan investigasi Forbes tentang perusahaan drone milik Eric Schmidt, mantan CEO Google.
Beberapa karyawan dan eksekutif dari Forbes mengkritik Perplexity dan CEO-nya, Aravind Srinivas, melalui platform X. Mereka menyatakan kekecewaan karena berita yang dihasilkan oleh AI di Perplexity tidak mengakui sumber aslinya dari Forbes.
Kekhawatiran muncul bahwa pengguna mungkin akan salah mengira bahwa artikel-artikel ini diciptakan oleh Perplexity, padahal sebenarnya berasal dari Forbes.
Menyikapi masalah ini, pihak Perplexity mengumumkan bahwa mereka sedang merancang sistem pembagian pendapatan dengan organisasi media yang kredibel. Rencana ini diharapkan dapat menyelesaikan konflik terkait hak cipta dan pengakuan sumber informasi yang benar.
Meskipun rincian tentang kerja sama tersebut masih belum diungkap, Perplexity menegaskan komitmennya untuk segera merampungkan kesepakatan ini.
Langkah ini diharapkan dapat membuka sumber pendapatan baru bagi industri media, seperti yang dilaporkan oleh Semafor pada Kamis (13/6/2024). Sistemnya dirancang untuk jangka panjang dan berkelanjutan.
Sebelumnya, OpenAI telah membayar secara upfront kepada perusahaan media untuk menggunakan arsip berita mereka dalam melatih model AI mereka. Namun, keberlangsungan sistem ini masih menjadi kontroversi.
Perplexity sendiri pertama kali diluncurkan sebagai startup mesin pencari berbasis AI pada Agustus 2022. Mereka menjadi pionir dalam mengembangkan produk AI-generatif untuk mencari dan menyajikan informasi dalam format teks yang lebih relevan.
Awalnya, Perplexity tersedia dalam bentuk fitur chat di platform Discord, sebelum akhirnya meluas ke situs mereka sendiri. Bulan lalu, mereka meluncurkan fitur Pages yang memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengorganisir informasi menjadi halaman yang lengkap, mirip dengan Wikipedia.
Kontroversi Perplexity: Plagiarisme dan Solusi Revenue-Sharing dengan Media
Perplexity, meskipun inovatif dengan teknologi AI-nya, menghadapi tantangan serius terkait etika dalam penggunaan konten. Kritik yang tajam dari Forbes dan komunitas media menunjukkan bahwa transparansi dan pengakuan terhadap sumber konten merupakan hal yang penting dalam era informasi digital saat ini. Upaya mereka untuk merancang sistem revenue-sharing dengan media kredibel diharapkan dapat menjadi langkah positif menuju penyelesaian yang adil bagi semua pihak.