Ditjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama dengan PT Learning X (LX) International mengadakan program LearningX buat mempersiapkan bakat-talenta digital yang sanggup berkompetisi di industri nasional atau global.
“Untuk hasilkan bakat digital yang unggul dan bersaing kami terus menggerakkan mode evaluasi yang fokus pada proyek based learning (PBL) lewat Kurikulum Merdeka Belajar,” kata Dirjen Pengajaran Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/5/2022).
Wikan mengharap, pengajaran vokasi bisa membuat generasi yang berjiwa wiraswasta dan beberapa pakar yang kapabel di sektornya dengan inovasi Merdeka Belajar, Kurikulum Merdeka, link and match 8+i, dan beberapa pengajar dan sudut pandang (pola pikir) yang lebih maju.
“Saya percaya, LearningX dapat mengakselerasi itu semua hingga anak-anak vokasi lulus dapat menciptakan produk yang memberikan kepuasan customer. Pola pikir guru bukan sekedar ‘mengisi’ kepala anak berbekal pengetahuan, tetapi sanggup menggerakkan anak meningkatkan diri sesuai sama spirit sepanjang hayat,” ungkapnya.
Menurut dia, operasionalisasi platform ini tidak begitu susah. Ditambah, infrastruktur yang dibuat pemerintahan akan membuat guru dan kepala sekolah di beberapa wilayah bisa terhubung program LearningX dengan ongkos yang relatif terjangkau.
“Saya berharap LearningX dapat lekas memperbanyak mitra industrinya hingga jalinan di antara bidang pengajaran dan industri tumbuh makin subur,” ujarnya.
Lewat kerja sama di dalam program LearningX, SMK sasaran kerja-sama menjadi percontohan dan memberi sumbangsih untuk SMK lain untuk lekas lakukan beberapa langkah penting buat merealisasikan link and match dan pada akhirannya sanggup menjawab rintangan keberkerjaan dari semua SMK di Indonesia.
Di kesempatan yang serupa, Direktur Utama PT Learning X International Choi Min mengatakan komitmennya untuk selalu tingkatkan performa platfrom yang ditawarkan supaya sesuai keperluan perubahan jaman dan masyarakat.
“Kami ingin memberikan suatu hal (kontribusi) yang karakternya lebih berusia panjang dibanding kerja-sama berbentuk yang lain sifatnya sebentar saja,” kata Choi Min.
Untuk tahun ini, sambungnya, sekitar 30 ribu pelajar ditarget bisa rasakan faedah dari program itu.
“Tetapi kami perlu guru dan tutor yang handal supaya hasilnya optimal dan pelajar lebih konsentrasi dan terukur dalam belajar. Kami membuat pusat evaluasi yang mengikutsertakan beberapa SMK di Jabodetabek,” pungkasnya.
LearningX sendiri sebuah program pembelajaran yang diciptakan oleh LX International (awalnya LG International, Korea Selatan), sebagai satu jalan keluar pembelajaran berbasiskan industri dengan skalabilitas yang terus-menerus dan tinggi.
Sebagai salah satunya partner pengajaran vokasi, LX International secara pro aktif sudah bekerja bersama dengan beragam unit pengajaran vokasi di tanah air semenjak 2021.
Adapun kerjasama bersama di antara Ditjen Diksi dengan LX International sudah diikuti dengan Kesepakatan Kerja Sama (PKS) mengenai Peningkatan Kapabilitas Sumber Daya Manusia Pendidikan Vokasi di tanggal 5 Januari 2022, dan diteruskan dengan penandatanganan Rencana Kerja oleh Direktur LX International, Bae Sang Hoo dan Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI), Saryadi pada 20 Mei 2022 lalu.