Pemerintah Indonesia bersama Japan International Cooperation Agency (JICA) telah memulai pembicaraan terkait proyek pembangunan MRT Koridor Timur-Barat fase 1 tahap 1 setelah menyetujui dokumen penilaian pada Sabtu (11/11) yang lalu.
MRT Jakarta yang membentang dari Balaraja, Tangerang hingga Cikarang, Bekasi dengan panjang 84,1 kilometer (km) sering disebut sebagai MRT Cikarang-Balaraja.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan harapannya agar proyek MRT koridor Timur-Barat dapat berjalan lancar, selesai tepat waktu, dan segera dinikmati masyarakat (Detik, Senin 13 November).
Dia menjelaskan bahwa pembangunan MRT sebagai bagian dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional bertujuan untuk meningkatkan jaringan transportasi massal dan jumlah pengguna.
“Konsistensi dalam melaksanakan pembangunan transportasi massal perkotaan berbasis rel seperti MRT, LRT, dan KRL sangat penting,” ujarnya.
Langkah Awal Menuju Infrastruktur MRT Koridor Timur-Barat yang Megah
Direktur Jenderal Perkeretaapian, Risal Wasal, menyatakan akan segera menuntaskan aspek administratif proyek ini setelah penandatanganan MoD pada Sabtu.
“Kami berharap penyelesaian administrasi dapat dilakukan secepatnya untuk memungkinkan pembebasan lahan pada tahun 2024,” ungkap Risal.