MEMO – Saat azan magrib berkumandang, senyum merekah di wajah umat Muslim. Momen berbuka puasa menjadi saat yang paling dinanti, bukan hanya untuk melepaskan dahaga dan lapar, tetapi juga untuk mempererat tali silaturahmi.
Imam Masjid Istiqlal, Husni Ismail, mengungkapkan bahwa berbuka puasa bersama memiliki makna yang sangat dalam. “Di bulan puasa, kita memiliki kesempatan emas untuk berkumpul bersama keluarga,” ujarnya. “Ini bukan sekadar anjuran, tetapi juga kewajiban untuk memperkuat ikatan keluarga.”
Lebih dari itu, bukber bersama teman, kerabat, dan saudara juga membawa kehangatan tersendiri. “Banyak orang yang dengan senang hati menyiapkan hidangan dan mengundang orang-orang terdekat,” kata Husni. “Ini mencairkan suasana dan mempererat interaksi yang mungkin selama ini terasa kaku.”
Mengundang orang lain untuk berbuka bersama juga merupakan bentuk berbagi, nilai yang sangat dianjurkan dalam Islam. “Ramadan Karim menjanjikan pahala berlipat ganda bagi setiap kebaikan yang kita lakukan,” jelas Husni. “Agama hadir sebagai pembawa rahmat, dan bukber adalah salah satu wujudnya.”
Dengan demikian, bukber bukan hanya sekadar tradisi makan bersama, tetapi juga momen untuk memperkuat hubungan sosial, berbagi kebahagiaan, dan meraih pahala berlimpah di bulan Ramadan.
