Example floating
Example floating
Teknologi Digital

Rahasia Mencegah Hoaks Membanjiri Media Sosial: Anda Harus Tahu!

×

Rahasia Mencegah Hoaks Membanjiri Media Sosial: Anda Harus Tahu!

Sebarkan artikel ini
Rahasia Mencegah Hoaks Membanjiri Media Sosial: Anda Harus Tahu!
Rahasia Mencegah Hoaks Membanjiri Media Sosial: Anda Harus Tahu!
Example 468x60

MEMO

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengungkapkan pentingnya literasi digital dalam mencegah penyebaran hoaks di media sosial, khususnya di Facebook. Studi menarik dari universitas terkemuka menunjukkan bahwa faktor usia menjadi kunci dalam penyebaran hoaks, dengan generasi yang lebih tua lebih rentan terhadap penyebaran informasi palsu.

Bagaimana kita bisa mengatasi masalah ini dan menciptakan budaya digital yang lebih santun? Temukan jawabannya dalam kesimpulan berikut.

Kementerian Kominfo Ungkap Cara Ampuh Lawan Penyebaran Hoaks di Facebook

Kementerian Komunikasi dan Informatika telah mengungkapkan cara untuk menjaga warga Indonesia dari penyebaran hoaks di media sosial, termasuk di platform Facebook, dan caranya adalah melalui program literasi digital.

“Kami memiliki program literasi digital yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo. Saat ini, sudah ada 22 juta data warga kami yang terakhir mengikuti program literasi digital,” kata Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam Forum Merdeka Barat pada Jumat (3/11).

Sebuah studi yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Princeton dan New York menemukan bahwa penyebaran hoaks melalui postingan di Facebook tidak terkait dengan latar belakang pendidikan, jenis kelamin, atau pandangan politik seseorang. Yang menjadi faktor utama dalam penyebaran hoaks adalah usia.

Studi tersebut melibatkan 3.500 responden pengguna Facebook di Amerika Serikat pada tahun 2019, dan hasilnya menunjukkan bahwa 11 persen dari pengguna yang berusia 65 tahun ke atas turut serta dalam menyebarkan hoaks.

Di sisi lain, hanya 3 persen dari pengguna yang berusia antara 18 hingga 29 tahun yang menyebarkan informasi palsu.

Pengguna Facebook yang lebih tua ternyata lebih cenderung untuk berbagi hoaks, lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan kelompok usia 45-65 tahun. Dan jika dibandingkan dengan kelompok usia termuda, yaitu 18-29 tahun, perbedaannya bisa mencapai tujuh kali lipat.

Andrew Guess, penulis studi tersebut, menjelaskan bahwa fakta ini menunjukkan bahwa kalangan tua cenderung kurang berhati-hati dalam mengontrol ideologi politik mereka, lebih cenderung konservatif, dan lebih mudah untuk mempercayai serta menyebarkan berita tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.

Literasi Digital dan Etika Sosial: Kunci Mencegah Penyebaran Hoaks

Budi Arie Setiadi juga mengimbau masyarakat untuk memiliki etika dalam bermedia sosial sehingga citra masyarakat Indonesia yang santun bisa tercermin di dunia maya.

Menurutnya, hasil riset dari Microsoft beberapa tahun yang lalu menyebutkan bahwa Indonesia termasuk dalam kategori negara yang kurang sopan dalam bermedia sosial. Ia menjelaskan bahwa banyak warganet di Indonesia yang menggunakan akun media sosial dengan identitas yang berbeda dari aslinya. Akibatnya, komentar dan sikap yang diungkapkan cenderung kurang terkontrol.

“Banyak akun media sosial yang tidak menggunakan identitas asli. Ini berbeda dengan dunia nyata di mana orang Indonesia terkenal ramah dan santun. Namun, di dunia maya, mereka terkadang bertindak secara kurang teratur dengan menggunakan akun palsu,” ungkapnya.

Menurutnya, dengan adanya proses digitalisasi, budaya digital harus mencerminkan sikap yang ramah dari masyarakat Indonesia di dunia maya. Selain itu, penting untuk memberikan pendidikan literasi digital kepada masyarakat melalui peran akademisi dan pemuka agama agar mereka dapat bersikap baik di media sosial sebagai cerminan dari budaya masyarakat Indonesia.

Meskipun penting untuk bersikap baik di media sosial, Budi Arie Setiadi juga menyoroti perlunya memperkuat infrastruktur digital, karena hal ini menjadi modal untuk bersaing dengan negara lain.

Meningkatkan Literasi Digital untuk Mengatasi Penyebaran Hoaks di Media Sosial

Dengan peningkatan literasi digital, etika dalam bermedia sosial, dan perhatian terhadap infrastruktur digital, masyarakat Indonesia bisa menjadi pelaku yang lebih bijak dan tangguh di dunia maya, serta lebih mampu melawan penyebaran hoaks yang merugikan.

 

 

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.