Memo. co.id
Mengapa doa’ yang kita panjatkan pada Tuhan tidak selalu dikabulkan, mengapa juga setiap doa juga dikabulkan Allah ? Tentu saja, pertanyaan tersebut terlintas di seitpa ummat muslim. Doa, selalu dikabulkan, doa kadang juga belum dikabulkan.
“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”. (QS Gafir : 60).
Memo hari ini akan memberi catatan tentang doa para utusan Allah dsan selalu dikabulkan. Rahasia empat Nabi verikut ini, setidaknya memberi gambaran bagaimana do’a yang selama ini menjadi kekuatan pribadi muslim dan selalu menjadi inspirasi muslim Indonesia.
Untuk mengetahui rahasia tersebut, sejenak merenungkan doa-doa terbaik para Nabi yang diabadikan dalam Al-Qur’an.
Doa Nabi Musa Ketika Dikejar Kejar Tentara Fir’aun
Perjalanan panjang Nabi Musa, dari Mesir hingga ke kota Nadyan, dilipuiti perasaan takut dan mencekam. Pasalnya, perjalanan panjang itu merupakan perjalanan Nabi Musa ketika dalam pelarian setelah dikejar kejar tentara Raja Firaun.
Dalam pelarian tersebut, tidak ada sedikitpun kaum Bani Israil yang memberi pertolongan pada Nabi Musa.rasa haus dan kalut serta takut hingga perasannya mencekam, dia menyendiri berteduh di bawah pohon dan memanjatkan doa pada Allah SWT.
Nabi Musa merasa faqir bermunajat kepada Allah SWT. Saat saat kondisi seperti itu, Nabi Musa berdo’a dari lisannya. Doa Nabi Musa kemudian diabadikan dalam Al Qur’an. رَبِّ إِنِّي لِمَا أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ
“Wahai Rabbku, sungguh aku sangat-sangat butuh kebaikan dan bantuan-Mu” (QS. al-Qashash: 24)
Doa sepanjang perjalanan dari Mesir hingga ke Madyan itu, mendapat jawaban dari Allah SWT. Doa’anya terkabul. Ketika sampai di Madyan, Nabi Musa mendapatkan istri sholehah, menemukan mertua yang sholeh, mendapatkan perlindungan dan lingkungan yang lebih baik, dibanding ketika di Mesir. Bahkan, di Madyan, Nabi Musa mendapatkan rizqi melimpah.
Diuji dengan Penyakit Hingga Dikucilkan, Ini Doa Nabi Ayyub
Siapa Nabi yang pernah mendapatkan ujian berupa penyakit yang sangat melelahkan, karena tidak kunjung sembuh, dengan msa waktu 18 tahun. Tidak hanya ujian penyakit, Nabi Ayub juga ditinggal oleh kerabat dekatnya. Sahabatnya juga menjauh dari Nabi Ayub alaihissalam.
Dalam kondisi seperti itu, ada catatan sejarah yang kemudian dinukil dalam Kitab Suci Al Qur’an. Ketika mengalami kondisi seperti itu, dia menampakkan kehinaannya di hadapan Allah, seraya berkeluh kesah kepada Sang Maha Pencipta.
أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ
“Sungguh hamba-Mu yang lemah ini yaa Allah, tengah ditimpa musibah, dan hanya Engkaulah Yang Maha Penyayang di antara yang penyayang.” (QS. al-Anbiya: 83).
Dalam Al Qur’an, Allah menjawab doa Nabi Ayub yang termaktub dalam surat Al Anbiya ayat 84. فَاسْتَجَبْنَا لَهُ فَكَشَفْنَا مَا بِهِ مِن ضُرٍّ وَآتَيْنَاهُ أَهْلَهُ وَمِثْلَهُم مَّعَهُمْ رَحْمَةً مِّنْ عِندِنَا
“Maka Kamipun menyingkap penyakit yang menimpa Ayyub, lalu kami kembalikan kepadanya kerabat keluarganya, sebagai Rahmat dari Kami.” (QS. al-Anbiya: 84).
Dalam Kegelapan, Nabi Yunus Mengaku Khilaf dan Fakir pada Allah SWT.
أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
“Tidak ada Tuhan selain Engkau yaa Allah, sungguh aku telah berbuat zhalim.” (QS. al-Anbiya: 87). Lantas Allah berfirman :
فَاسْتَجَبْنَا لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ مِنَ الْغَمِّ ۚ وَكَذَٰلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِينَ
Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman. (QS. al-Anbiya: 88).
Doa tersebut di atas, adalah doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT, saat posisinya berada dalam kegelapan. Dalam doa tersebut, Nabi Yunus memposisikan dirinya sebagai ummat yang mengakui kekhilafannya dan kefakirannya.
Nabi Yunus pernah mengalami saat saat yang gelap. Tiga kegelapan pernah dirasakan Nabi Yunus. Ketiga kegelapan tersebut, diantaranya adalah kegelapan malam hari. Kedua adalah kegelapan dalam samudra dan ketiga adalah kegelapan dalam perut ikan.
Dengan doa doa tersebut, Nabi Yunus menemukan jawaban dari Allah SWT. Allah memberi jawaban berupa dua dan selamat dari marabahaya yang menimpa Yunus alaihissalam. Nabi Yunus selamat dari kegelapan samudera, Nabi Yunus selamat dari kegelapan ketiga di perut ikan.
Satu kunci rahasia dari doa Nabi Yunus adalah mengakui kekhilafan dan kefakirannya pada Allah Ta’ala, ketika bermunajat kepada Allah. Merasa khilaf dan merasa fakit di hadapan Tuhannya. Itulah kunci mengapa do’a Nabi Yunus dikabulkan Allah .
Nabi Zakariya Berdo’a dengan Suara Yang Lembut
Nabi Zakaria memberikan contoh do’a yang paling baik, yaitu berdo’a dengan suara yang lembut. Nabi memberi contoh ketika berdo’a kepada Allah dengan suara yang lirih, melakukannya dnegan khusuk.Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa sallam bersabda: “Berdoalah kalian dengan penuh keyakinan bahwa doa kalian akan dikabulkan. Dan ketahuilah, bahwa Allah tidak akan mengabulkan doa dari hati yang lupa dan lalai (tidak khusyu’, tidak menampakkan rasa butuh kepada Allah).”
Allah berfirman tentang beliau :
وَزَكَرِيَّا إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ رَبِّ لَا تَذَرْنِي فَرْدًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْوَارِثِينَ
Dan (ingatlah kisah) Zakaria, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan) dan Engkaulah ahli waris yang terbaik. (QS. al-Anbiya: 89).
إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ نِدَاءً خَفِيًّا
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا
Dia (Zakaria) berkata, _“Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.” (QS. Maryam: 3-4).Jadi, setelah mengetahui bagaimana para Nabi itu berdoa, sebenarnya apa rahasia terkabulnya doa mereka? Jawabannya adalah seperti yang sudah dicontohkan para Nabi dan disebutkan oleh Allaah Ta’ala.
Dari beberapa contoh do’a para Nabi tersebut, terbesit beberapa rahasia menngapa doa para Nabi terkabulkan doanya kepada Allah SWT. Diantaranya, para Nabi selalu menunjukkan kebutuhannya yang sangat kepada Allah SWT.
Selain itu, setiap kali doa, para nabi selalu mengungkapkan pengakuan dan kuasa Allah serta pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak diibadahi. Selain itu, juga menunjukkan perihal pengakuan kekhilafannya.
Para nabi juga melakukan doa dengan sepenuh jiwa serta khusuk, dengan berada dalam keadaan yang bahaya dan genting. Karena dengan suasana yang seperti itu, setidaknya memberikan petunjuk tentang tingginya ketulusan para nabi dalam ketulusannya. ( fida )