Keterangan foto : direhab cuma 2 meter saja dari aslinya
Kejadian seperti yang dialami nenek Fatimah juga dialami oleh beberapa orang yang menerima bantuan tersebut. “ Kok tega dan mentolo ya Pak Lurah memotong bantuan itu. Padahal penerima bantuan itu kan benar-benar orang berpenghasilan kurang. Lagi pula ini kan program pemerintah. Kok beraninya panitia main-main. Apa tidak ada sanksinya ya… “ ujar beberapa warga disekitar nenek Fatimah.
Sementara itu, Mahfud, Kepala Desa Kweden tidak bisa ditemui. Tapi, semua program dan operator desa, terutama terkait program pemerintah bedah rumah itu telah diserahkan ke Amsory, Bayan setempat.
Bayan Amsory, kaki-tangan Kades, selaku ketua panitia program bedah rumah, saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa di desanya program bedah rumah tidak terjadi problem apapun. “ Karena saya penanggungjawab lapangan, kekurangan atau kelebihan apapun saya tau, “ bual Amsory beberapa waktu lalu.
Kabar pemotongan dana Rp 4,5 juta masing-masing ke penerima bantuan tersebut, dibarengi dengan pembangunan rumah Kades Mahfud menjadi mewah disekitar situ. Sedang Bayan Amsory, membeli sepeda motor Ninja warna merah seharga Rp 46 juta. Alamaaak …. ( teguh bp )
