Example floating
Example floating
Home

Produksi Beras Anjlok di Demak, Harga Tembus di Atas HET

Avatar
×

Produksi Beras Anjlok di Demak, Harga Tembus di Atas HET

Sebarkan artikel ini

MEMO – Deputi III Kantor Staf Presiden (KSP), Edy Priyono, menyampaikan adanya penurunan signifikan dalam produksi beras di Kabupaten Demak. Wilayah ini, yang selama ini menjadi salah satu sentra produksi utama di Jawa Tengah, kini menghadapi kendala besar dalam pasokan gabah.

“Pada kunjungan minggu lalu ke Demak, kami mengonfirmasi bahwa wilayah ini mengalami penurunan produksi yang cukup signifikan, meskipun selama ini menjadi salah satu daerah penopang utama produksi beras di Jawa Tengah,” jelas Edy dalam keterangannya, Sabtu (28/12/2024).

Baca Juga: Rahmat Santoso Kritik Pengembalian Merek Lama: “Ini Kejanggalan Hukum”

Kondisi ini memaksa penggilingan padi di Demak untuk mengandalkan pasokan gabah dari daerah lain. Akibatnya, harga gabah di wilayah tersebut melonjak hingga mencapai Rp6.000 per kilogram, yang jauh lebih tinggi dibandingkan harga biasanya.

Tak hanya itu, harga beras di penggilingan juga ikut naik menjadi Rp12.200 per kilogram. Sementara itu, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras di tingkat konsumen hanya ditetapkan sebesar Rp12.500 per kilogram.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Ancam Sanksi Tegas Bank Nakal Penyalur KUR, Jamin Akses Modal Tanpa Agunan

“Dengan harga di penggilingan yang sudah tinggi, tidak mungkin harga beras di tingkat konsumen tetap berada di bawah atau sesuai dengan HET. Hal ini jelas menunjukkan tekanan pada produksi yang langsung berdampak pada stabilitas harga,” tambahnya.

Penurunan produksi beras di sentra utama seperti Demak menjadi perhatian serius, karena dapat memengaruhi rantai pasokan dan daya beli masyarakat secara luas.

Baca Juga: KH. Ma’ruf Amin Resmi Pimpin Dewan Penasehat SMSI