Kediri, memo.co.id
DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kota Kediri membuka pendaftaran bakal calon Walikota dan Wakil Walikota Kediri periode 2018. Pendaftaran bacawali dan bacawawali dibuka mulai tanggal 1 sampai 15 Agustus 2017 disekretariat PKB dikelurahan Betet, Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Hal ini disampaikan ketua DPC PKB yang juga anggota dewan Komisi C Muzaer Zaidib saat ditemui dikantor sekretariatnya. “Pendaftaran bacawali maupun bacawawali Kota Kediri kita buka mulai tanggal 1 sampai 15 Agustus 2017, dan dibuka untuk semua elemen masyarakat, “jelas Ketua Muzaer Zaidib.
Diawal pembukaan DPC PKB Kota Kediri sudah ada yang daftar sebagai bakal cawali yaitu Sujono Teguh yang mengambil formulir pendaftaran bersama tim. “Tadi pagi sudah ada yang mengambil formulir pendaftaran disekretariat PKB, yang mendaftarkan bakal cawali Kota Kediri Sujono Teguh, “ungkap Muzaer Zaidib.
Ditanya lebih lanjut terkait pengambilan formulir bacalon Wawali Sujono Teguh Wijaya, KH. Muzaer Zaidib menuturkan kami tidak ada kriteria tertentu yang jelas sosok calon nantinya harus bisa dijual masyarakat dan terutama mempunyai kebijakan bagi keseluruhan rakyat. “Jadi seorang figur atau sosok nantinya sudah negarawan tidak mementingkan pribadi tapi kepentingan umum termasuk minoritas, dan juga keputusan tetap di DPW dengan DPP pusat, kita hanya mengusulkan saja rekomnya, “tambah Muzaer Zaidib.
Masih menurutnya, untuk seorang figur pemimpin harus bisa membuat kondisi aman, kondusif sesuai dengan aturan dan siapa yang nantinya terpilih gak jadi masalah, kita hanya berihktiar serta berdoa, tapi yang jelas yang kita inginkan jago kita yang menang, jadi siapa saja baik dari dalam partai maupun luar partai, “tegas KH. Muzaer Zaidib.
Terpisah, Sujono Teguh saat dikonfirmasi pada waktu pengembalian formulir pendaftaran di Partai Nasdem kemarin terkait pendaftaranya bacalon walikota bermaksud untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat. “Kita daftar rencana untuk memperbaiki Kota Kediri diberbagai bidang diantaranya bidang pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat Kota Kediri, “tutur Sujono Teguh.
Lebih lanjut, Sujono Teguh juga mengungkapkan bahwa Kota Kediri menpunyai APBD kurang lebih sekitar 1.5 tilyun dan non gaji sekitar 700 milyard, dengan penduduk kurang lebih 3000 jiwa, seharusnya kesejahteraan terpenuhi. “Dengan APBD sebesar itu aspek dibidang pendidikan harus gratis, dan juga segi kesehatan dengan dibantu pakai bpjs, serta kesejahteraan masyarakat seperti lowangan kerja kita kerjasama dengan perusahaan yang ada dikota Kediri, suatu pemimpin daerah itu harus sesuai dengan apa yang kita jalankan sehari hari, “pungkas Sujono Teguh.