Foto : Petugas Gabungan, TNI, Polri, dan Satpol PP Kota Kediri ketika melakukan pengamanan di Klenteng TJOE HWIE KIONG di jalan Yos Sudarso Kota Kediri
Kediri, memo.co.id –
Untuk mengantisipasi meluasnya kerusuhan yang diduga berbau SARA seperti yang terjadi di Kota Tanjung Balai dan Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Petugas Gabungan TNI, Polri dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Kediri melakukan patroli penjagaan secara bergiliran di dua titik, lokasi tempat peribadatan Vihara dan Kelenteng. Fokus penjagaan kali ini di dititik beratkan di dua lokasi tersebut.
” giat patroli malam ini, sengaja dilakukan bersama tiga pilar dengan tujuan supaya kota Kediri, Jawa Timur khususnya agar tetap, aman, nyaman, dan kondusif. Selain itu juga sebagai bentuk antisipasi terjadinya kerusuhan di Kabupaten Karo dan Kota Tanjungbalai , Sumatera Utara. Patroli bersama ini, dilakukan malam hingga dini hari ” Ujar Kasitrantib Kota Kediri, Nur Khamid ketika dikonfirmasi di klenteng TJOE HWIE KIONG di jalan Yos Sudarso Kota Kediri, Sabtu, (30/07) dini hari.
Petugas gabungan yang ikut dilabatkan untuk pengamanan ini berjumlah sekitar 35 personel, dengan rincian 15 anggota Satpol PP, anggota Polres Kediri Kota 10 orang serta 1 regu anggota Kodim 0809 yang berjumlah 10 anggota.
Dari pantauan memo.co.id Kordinasi keamanan, dilakukan oleh petugas gabungan selama kurang lebih satu jam. Awalnya petugas mengecek, keamanan di tempat peribadatan Klenteng TJOE HWIE KIONG di jalan Yos Sudarso Kota Kediri. Setelah dipastikan situasi klenteng kondusif, petugas lalu bergeser ke tempat Vihara Jayasaccako di Kelurahan Semampir Kota Kediri.
” Kita tiga pilar adakan patroli.Intinya mengantisipasi kerusuhan yang terjadi diluar Pulau Jawa. Agar tidak terjadi di Kota Kediri. ” Kata Nur kamid.
Seperti diketahui terjadi Kerusuhan di Kota Tanjungbalai pada Jumat (29/7/2016) hingga Sabtu pagi menyebabkan beberapa rumah ibadah milik umat Buddha rusak. Sementara kerusuhan di Kabupaten Karo menyebabkan seorang warga tewas. (Bs/Wing)