Selanjutnya, terkait dengan transisi energi fosil menjadi energi baru terbarukan, perseroan akan menjembatani transisi tersebut. Sebab, sektor gas sendiri merupakan energi yang tidak mudah untuk dipindahkan. Sehingga memerlukan pengembangan Infrastrutur gas.
“Membangun infrastruktur gas agar transisinya smooth dari fosil energi ke renewable energy,” ungkapnya.
Terkahir, Nicke menambahkan, Pertamina mulai mengembangkan energi baru terbarukan atau yang ramah lingkungan. Sehingga, pihaknya juga harus mengatur dari sisi organisasinya agar tantangan tersebut dapat hadapi. “Oleh karena itu kita kemudian sesegera mungkin melakukan restrukturisasi dengan membentuk 6 subholding,” pungkasnya.