Faktor kedua adalah soliditas dari Koalisi Indonesia Maju. Prabowo berhasil mendapatkan dukungan tambahan dari Partai Demokrat, serta pemilih dari PAN, Golkar, dan PAN yang telah memutuskan untuk mendukung Prabowo.
Faktor ketiga adalah efek dari strategi Prabowo yang mampu merangkul kelompok-kelompok yang sebelumnya berada di pihak yang berseberangan.
“Prabowo tidak lagi dianggap sebagai musuh bersama seperti pada Pilpres 2019. Bahkan tokoh-tokoh yang memiliki perbedaan ideologis yang signifikan, seperti Budiman Sujatmiko dan Immanuel Ebenezer, sekarang merasa nyaman dan bangga bergabung dengan Prabowo,” demikian dijelaskan oleh LSN dalam pernyataan resminya.
Prabowo Unggul dalam Elektabilitas Menurut Survei Terbaru: Penyebab dan Dampaknya
Dalam hasil survei yang dilakukan oleh LSN, ada tiga faktor utama yang mengangkat elektabilitas Prabowo Subianto. Pertama, dukungan yang kuat dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberikan pengaruh signifikan pada publik.
Faktor kedua adalah soliditas dari Koalisi Indonesia Maju yang mendukung Prabowo, termasuk dukungan dari Partai Demokrat serta pemilih dari PAN, Golkar, dan PAN. Yang ketiga, strategi Prabowo yang berhasil merangkul kelompok-kelompok yang sebelumnya berseberangan dengan mendapatkan dukungan dari berbagai spektrum ideologis.
Ini mengindikasikan bahwa Prabowo bukan lagi dianggap sebagai musuh bersama, dan bahkan mendapat dukungan dari tokoh-tokoh yang berbeda pandangan. Dengan kombinasi faktor-faktor ini, Prabowo Subianto memasuki arena politik dengan elektabilitas yang kuat, yang dapat menjadi faktor kunci dalam Pemilihan Umum 2024 mendatang.