Jakarta, Memo
Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, menyatakan kesiapannya untuk mengundurkan diri jika gagal memberantas mafia impor pangan yang selama ini menjadi momok bagi kemandirian pangan nasional. Komitmen ini disampaikan Amran dalam sebuah forum diskusi pekan ini, sebagai bentuk keseriusannya mengatasi permasalahan yang dianggap merugikan petani lokal dan perekonomian nasional.
Amran menegaskan bahwa mafia impor pangan kerap memanfaatkan celah regulasi untuk mendominasi pasar dan menekan harga produk lokal. “Jika tidak berhasil memberantas ini, saya siap mundur,” ucapnya tegas di hadapan peserta forum. Pernyataan ini mengindikasikan langkah-langkah serius yang siap diambil pemerintah untuk melindungi petani dalam negeri.
Dampak Mafia Impor dan Dominasi Kelompok Pengusaha Perdayai Para Petani
Praktik impor ilegal dan penguasaan pasar oleh kelompok tertentu telah menekan harga komoditas lokal, membuat banyak petani merugi. Produk impor yang masuk dengan harga lebih murah kerap mengakibatkan produk petani lokal tidak dapat bersaing. Kondisi ini memicu kekhawatiran akan keberlangsungan pertanian nasional dan kesejahteraan petani.
Mentan Amran menguraikan rencana strategis yang mencakup pendekatan holistik untuk memperkuat sektor pertanian. Di antara langkah yang dipersiapkan adalah peningkatan penggunaan teknologi modern dan mekanisasi, serta pengawasan ketat terhadap alur impor. “Kita harus memberikan dukungan nyata kepada petani, dari akses pupuk yang memadai hingga penyediaan alat-alat pertanian yang mempermudah kerja mereka,” lanjut Amran.