Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi yang perlu diperhatikan karena bisa menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius jika tidak diobati dengan benar. Penderita GERD mungkin mengalami naiknya asam lambung lebih dari dua kali dalam seminggu.
Ada banyak faktor yang bisa memicu naiknya asam lambung, seperti makan terlalu larut, konsumsi makanan pedas, dan makanan berlemak.
Dalam kasus yang parah, pengobatan resep mungkin diperlukan untuk mencegah kerusakan pada kerongkongan. Namun, ada alternatif lain yang dapat dicoba untuk mengurangi asam lambung tanpa obat.
Menurut Dokter Deborah Lee dari Dr Fox Online Pharmacy, naiknya asam lambung disebabkan oleh isi lambung yang kembali dari lambung ke kerongkongan. Gangguan pada fungsi kerongkongan dapat membuatnya tidak menutup dengan benar, sehingga isi perut bisa kembali ke kerongkongan, menyebabkan gejala asam lambung.
Beberapa makanan dan minuman ternyata dapat memperburuk refluks asam lambung ke dalam esofagus. Hal ini karena makanan atau minuman tersebut dapat merangsang produksi asam lambung berlebihan, yang menyebabkan naiknya asam lambung.
“Sensasi terbakar di dada yang terjadi saat asam lambung naik kembali ke tenggorokan. Saat menelan, otot di bagian bawah kerongkongan rileks untuk membiarkan makanan atau minuman masuk ke perut. Namun, jika otot tidak rileks atau melemah seiring waktu, asam lambung bisa kembali ke kerongkongan, yang menyebabkan iritasi dan pembengkakan,” kata Direktur Medis Concepto Diagnostics, dr Tariq Mahmood.