Kediri, Memo.co.id
Ketika pemerintahan Jokowi -JK memutuskan untuk menaikkan harga BBM pada bulan september 2014 yang lalu, pada saat itu juga diluncurkan program pemerintah “Kartu Keluarga Sejahtera” (KKS). Tujuan pemerintah mengeluarkan program tersebut untuk membantu masyarakat yang kurang sejahtera supaya dapat mengatasi kondisi perekonomian mereka atas dampak dari naiknya harga kebutuhan pokok seiring dengan naiknya harga BBM.
Pada 18 April 2016 kemarin penyaluran KKS tahap pertama di tahun 2016 mulai disalurkan kepada masyarakat. Di kabupaten Kediri sendiri terdapat 113.000 warga yang berhak menerima, namun hanya sekitar 66.000 warga saja yang dapat menerima kartu tersebut dan sisa sekitar 47.000 yang belum mendapat KKS.
Seperti yang diutarakan Kepala Desa Wonosari Kecamatan Pagu Kab. Kediri, saat ditemui dikantornya, Jumat (29/4) menurut keterangan Kustinah, Spdselaku kepala desaWonosari sendiri terdapat 403 warga yang berhak menerima KKS, namun hanya 160 warga saja yang dapat menerima kartu tersebut. “Ada juga warga saya yang kecewa karena sudah datang pada hari senin kemarin tapi belum bisa mendaparkan kartu tersebut karena keterlambatan proses penyaluran.”ungkap Kades Kustinah.
Kades Kustinah juga menambahkan ada hal yang sangat disayangkanketika saya tahu, ada salah warga yang menggadaikan kartu tersebut kepada pihak yang seharusnya tidak berhak untuk menerima.”Sayang sekali ketika kartu tersebut bukan nama yang menerima,atau mungkin karena ingin secepatnya menerima dana tersebut tanpa melalui proses di bank atau kantor pos, “tambah Kades Kustinah.
Lebih lanjut Kedes Wonosari Kustinah menuturkan sebenarnya apa yang terjadi di desa Wonosari mungkin juga terjadi di desa lain yang ada di Indonesia karena notabene penerima KKS ini merupakan para buruh tani, tenaga kerja serabutan dan janda yang kurang tahu menahu mengenai sistem perbankan. “Saya sebenarnya sudah memperingatkan warga saya untuk tidak menggadaikan kartu tersebut, bilamana warga saya ada yang tidak tahu mengenai pencairan dana tersebut, saya dan perangkat desa yang ada di Wonosari siap untuk membantu mereka mencairkan dana tersebut.” pungkas KadesKustinah. ( Wahyu )