Hal-hal ini menciptakan apa yang dikenal sebagai “budaya risiko”, yaitu nilai-nilai, kepercayaan, pengetahuan, dan pemahaman tentang risiko yang harus dimiliki oleh para pemimpin dan semua pelaksana.
Penghitungan risiko tidak hanya terkait dengan proyek yang sedang dikerjakan, misalnya apakah terowongan akan aman atau tidak, atau apakah pembangunan jalan tol akan selesai tepat waktu.
Dampak sosial, ekonomi, dan politik dari proses pembangunan juga harus diperhitungkan.
Sebagai contoh, pembangunan jalan tol Jakarta-Bandung berdampak pada penurunan ekonomi banyak usaha pangan di sepanjang Jalan Raya Cianjur.
Selain itu, perubahan ibu kota juga memiliki dampak politik, dengan dugaan bahwa konflik politik akan mereda di wilayah DKI Jakarta.
Risiko sosial dalam pembangunan jalan-jalan raya sampai ke pedesaan adalah hilangnya nilai dan budaya lokal desa. Bentuk kebersamaan, gotong royong, atau penghormatan terhadap pemimpin adat beralih ke nilai-nilai kapitalisme dan individualisme.
Oleh karena itu, idealnya kewenangan dalam memanajemen Risiko Pembangunan Nasional harus melibatkan para intelektual, terutama mereka yang memiliki kemandirian dan pemahaman yang holistik tentang ilmu lingkungan kesehatan, masyarakat, ekonomi, dan politik.
Dalam rangka mencapai pembangunan nasional yang berkelanjutan, penting bagi pemerintah dan semua pihak terkait untuk memperhatikan manajemen risiko pembangunan.
Peraturan yang mengatur hal ini telah ditetapkan, namun pelaksanaannya haruslah dilakukan dengan sungguh-sungguh.
Risiko yang terkait dengan aspek fisik, mental, nilai, budaya, dan hukum harus diperhitungkan dengan seksama, agar dampak negatif seperti terhentinya pembangunan, kerusakan lingkungan, atau hilangnya nilai-nilai budaya dapat diminimalisir.
Selain itu, partisipasi para intelektual yang memiliki pemahaman holistik terhadap berbagai bidang juga menjadi penting dalam memastikan keberhasilan manajemen risiko pembangunan nasional.
Dengan demikian, bangsa Indonesia dapat mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat serta menjaga kelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.