Jakarta, Memo
Lonjakan Covid Bikin Penyaluran BLT UMKM Telat – Deputi Bidang Usaha Mikro Kemenkop UKM, Eddy Satriya mengungkapkan, adanya lonjakan kasus positif Covid-19 dan akan diberlakukannya pengetatan PPKM Mikro atau PPKM Mikro Darurat diperkirakan akan membuat penyaluran terhambat.
Diperkirakan pihaknya akan kesulitan untuk melakukan proses pendataan calon penerima di dinas yang membidangi koperasi dan UKM di tingkat kabupaten/kota. Diperkirakan juga akan mempengaruhi proses pencairan oleh perbankan.
“Kita tidak bisa memungkiri, pembatasan PPKM ini intinya memang menjaga jarak, mengurangi kerumunan. Pada dasarnya yang tentu saja berpotensi dalam kelancaran penyaluran bantuan, baik proses pendataan dan juga proses pencairannya,” ujarnya dalam dialog virtual KPC PEN, Rabu
Hal itu disampaikan Eddy karena telah melihat realisasi penyaluran BLT UMKM di Jawa Tengah. Karena melonjaknya kasus kasus positif di sana membuat penyaluran BLT UMKM di beberapa kota tersendat, seperti di Kudus, Semarang, Demak, Jepara, dan lain sebagainya.
Saat itu, kata Eddy, pihaknya langsung melakukan koordinasi dengan dinas setempat dan menahan penyaluran selama seminggu. Di tengah PPKM Mikro yang diperketat tersebut juga, kata Eddy perbankan melakukan perubahan aturan.
“Tadinya misalkan satu bank sehari kapasitasnya 200 atau 150 (kali melakukan penyaluran), sekarang cukup 50 saja,” jelas Eddy.
“Memang agak ter-delay (tertunda) dari sisi waktu, tapi memang kita lebih mengutamakan kesehatan maupun keselamatan dari ancaman Covid,” sambung Eddy.
Dalam mengatasi hal tersebut, pihaknya mengaku sudah mengatur strategi. Para dinas di daerah diminta untuk menyetorkan data calon penerima BLT UMKM lebih cepat. Saat ini sudah diperoleh data 2,5 juta dari 3 juta yang ditargetkan.
Pihaknya sudah secara paralel menyiapkan BLT UMKM bagi 3 juta penerima sejak kuartal II. Dengan demikian, di Kuartal III ini tidak terlalu besar hambatannya.
“Kalau nanti setelah kita cleansing datanya, padupadankan, paling tidak dapat 1 juta, kita tinggal sampai September nanti 2 juta, dan mudah-mudahan ini bisa kita atur jaraknya total data masuk dan penyalurannya masih bisa manageable (diatur),” jelasnya.
“Nah memang nanti ke depan yang tambahan 2 juta lagi kita berharap dengan pelaksanaan PPKM ini bisa mengurangi dampak COVID sehingga proses penyaluran dana BPUM bisa sesuai dengan harapan kita,” kata Eddy melanjutkan.
Untuk diketahui, pemerintah menyalurkan BLT UMKM atau Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) Rp 1,2 juta kepada 3 juta penerima. Pada kuartal I-2021 sebelumnya, penyaluran BLT UMKM sudah disalurkan kepada 9,8 juta penerima dengan realisasi sebesar Rp 11,76 triliun.