Pandangan Para Ahli
Andrea Dutton, seorang ahli geologi dan ilmuwan iklim di Universitas Wisconsin Madison, menyatakan bahwa situasi ini mengingatkan pada peristiwa kepunahan besar sekitar 252 juta tahun lalu, yang dikenal sebagai Great Dying. “Meskipun kondisi saat ini tidak sama, perubahan lingkungan yang kita alami saat ini serupa,” jelas Dutton.
Dutton menekankan bahwa masyarakat perlu lebih peduli terhadap ancaman krisis iklim pada lautan. “Lautan telah melindungi kita dari panas yang kita rasakan di daratan, namun hal ini bukannya tanpa konsekuensi,” pungkasnya.
Penelitian ini menambah kekhawatiran ilmuwan iklim lainnya, terutama dengan suhu laut yang terus meningkat dan mencapai tingkat luar biasa dalam beberapa bulan terakhir. Masyarakat diharapkan lebih sadar akan ancaman yang dihadapi lautan dan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem laut untuk masa depan bumi yang lebih baik.
Meningkatnya Ancaman Krisis Iklim Terhadap Lautan: Urgensi Perlindungan Ekosistem Laut
Penelitian yang dipublikasikan di AGU Advances menunjukkan betapa gentingnya kondisi lautan saat ini akibat krisis iklim. Tiga ancaman utama yang dihadapi lautan, yaitu pemanasan ekstrem, hilangnya oksigen, dan pengasaman, telah mencapai intensitas yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perubahan ini terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan yang terus berlangsung tanpa henti.