Kediri, Memo
Dua remaja berinisial MIK (20) dan K (16) menjadi korban pengeroyokan brutal oleh rombongan konvoi liar di Desa Sukoanyar, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, pada Minggu (6/7). Keduanya menderita luka-luka dan babak belur, memicu laporan polisi dari keluarga yang tak terima.
Awalnya, para korban enggan membawa kasus ini ke jalur hukum. Namun, kakak korban yang tidak terima dengan perlakuan tersebut, akhirnya melaporkan kejadian ini ke Polres Kediri Kota. “Awalnya korban tidak menghendaki perkara diproses secara hukum. Tetapi kakaknya tidak terima. Akhirnya diarahkan ke Polres untuk membuat laporan,” jelas Kapolsek Mojo AKP Karyawan Hadi.
Baca Juga: Link Live Streaming Derbi Jatim Persik vs Persebaya, Pertaruhan Gengsi di Tanah Netral Gresik
Insiden nahas ini terjadi saat MIK dan K hendak membeli makan. Ketika melintas di dekat sebuah toko cat di Desa Sukoanyar, mereka berpapasan dengan rombongan konvoi liar. Meskipun kedua korban sudah berupaya menepi untuk memberi jalan, salah satu anggota rombongan yang mengendarai Yamaha Vixion merah putih justru menghalangi mereka.
Tak pelak, rombongan lain pun ikut mendekat. Tanpa basa-basi, mereka langsung melayangkan pukulan dan tendangan ke arah MIK, menyebabkan korban babak belur di sekujur tubuhnya, termasuk luka di kepala. Sementara itu, K juga menjadi sasaran tendangan di bagian kakinya, meninggalkan lecet di lutut, memar, dan nyeri di pinggang.
Baca Juga: Persik Kediri Anggap Laga Kontra Persebaya di Gresik sebagai Titik Balik Wajib Menang
“Selanjutnya korban ditolong oleh warga sekitar. Dan rombongan pelaku tersebut kabur ke utara,” tambah AKP Karyawan.
Setelah kejadian, warga membawa korban ke Polsek Mojo untuk pemeriksaan awal. Pihak kepolisian segera bergerak cepat dengan mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), memeriksa saksi, dan mengumpulkan keterangan dari warga sekitar.
Baca Juga: Pemkot Kediri Tingkatkan Kapasitas Nakes Puskesmas Demi Layanan Prima Penyakit Paru
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, polisi menduga kuat bahwa para pelaku pengeroyokan adalah rombongan yang baru pulang dari menonton ajang pencak dor di Blitar. Kapolsek juga menegaskan bahwa kedua korban bukan berasal dari kalangan anggota perguruan silat, mengindikasikan bahwa pengeroyokan ini kemungkinan besar merupakan tindakan acak dari konvoi liar.
Kasatreskrim Polres Kediri Kota, AKP Cipto Dwi Leksana, membenarkan bahwa laporan sudah diterima dan saat ini pihaknya masih terus melakukan proses penyelidikan untuk mengungkap identitas para pelaku dan motif di balik pengeroyokan ini.












