Example floating
Example floating
Life StyleSehat

Komnas PP KIPI Bantah Mitos Detoksifikasi Vaksin Covid-19 di Media

Avatar
×

Komnas PP KIPI Bantah Mitos Detoksifikasi Vaksin Covid-19 di Media

Sebarkan artikel ini
Komnas PP KIPI Bantah Mitos Detoksifikasi Vaksin Covid-19 di Media
Komnas PP KIPI Bantah Mitos Detoksifikasi Vaksin Covid-19 di Media
Example 468x60

MEMO

Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) menegaskan bahwa istilah “detoksifikasi vaksin Covid-19” yang sedang ramai dibicarakan di media sosial tidak memiliki dasar medis yang kuat. Ketua Komnas PP KIPI, Hinky Hindra Irawan Satari, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 tidak bersifat racun sehingga tidak memerlukan proses detoksifikasi. Namun, berbagai klaim seputar detoksifikasi vaksin tetap menjadi sorotan, menyebabkan kebingungan di kalangan masyarakat.

Seputar Detoksifikasi Vaksin Covid-19: Mitos atau Fakta?

Komisi Nasional Pengkajian dan Penanggulangan Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (Komnas PP KIPI) menyanggah keberadaan istilah detoksifikasi vaksin Covid-19 yang belakangan menjadi perbincangan di media sosial. Seorang pengguna media sosial menyatakan mengetahui metode detoksifikasi vaksin Covid-19, yang kemudian menjadi topik hangat di jagat maya.

Namun, Ketua Komnas PP KIPI Hinky Hindra Irawan Satari menegaskan bahwa tidak ada istilah medis seperti detoksifikasi vaksin Covid-19 atau detoksifikasi untuk jenis vaksin lainnya.

Menurut Hinky, vaksin yang diberikan merupakan antigen (mikroorganisme), yang artinya adalah komponen virus yang telah dinonaktifkan atau dilemahkan. Proses ini bertujuan untuk merangsang produksi antibodi dalam tubuh. Hinky menekankan bahwa detoksifikasi berkaitan dengan toksin atau racun, sementara vaksin bukanlah zat yang bersifat racun.

Lebih lanjut, Hinky menjelaskan bahwa vaksin bukanlah racun sehingga tidak memerlukan detoksifikasi. Sebaliknya, vaksin berfungsi untuk menetralisir virus atau benda asing yang masuk ke dalam tubuh.

Beberapa informasi beredar bahwa mandi dengan soda kue, garam Epsom, dan boraks bisa menjadi metode detoksifikasi vaksin. Ada juga yang mengusulkan mencuci darah sebagai cara detoksifikasi.

Namun, menurut Hinky, metode-metode ini justru dapat menimbulkan masalah baru. Misalnya, soda kue digunakan untuk menetralkan asam, sementara boraks memiliki sifat karsinogenik yang dapat memicu kanker.

Baca Juga  Kualitas Makanan Gratis Dipantau Ketat! Lembaga Independen Turun Tangan

Cuci darah sendiri dilakukan untuk menetralkan racun dalam darah, namun vaksin bukanlah racun. Oleh karena itu, proses detoksifikasi tidak relevan dalam konteks pemberian vaksin yang memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh.

Pertanyaan Seputar Detoksifikasi Vaksin Covid-19: Mitos atau Fakta?

Meskipun ramai di media sosial, istilah “detoksifikasi vaksin Covid-19” tidak memiliki landasan medis yang kuat. Ketua Komnas PP KIPI, Hinky Hindra Irawan Satari, menjelaskan bahwa vaksin Covid-19 bukanlah zat yang bersifat racun, sehingga proses detoksifikasi tidak relevan. Metode-metode detoksifikasi yang diusulkan, seperti mandi dengan soda kue, garam Epsom, atau bahkan mencuci darah, justru dapat menimbulkan masalah kesehatan baru. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami fakta-fakta yang benar terkait dengan vaksinasi Covid-19 dan tidak terjebak dalam klaim yang tidak berdasar di media sosial.