Example floating
Example floating
banner 728x250
Birokrasi Politik

Kolong Tol Saksi Bisu, Gubernur Dedi Lantik Pejabat di Sarang Kumuh, Ada Pesan Menohok!

A. Daroini
×

Kolong Tol Saksi Bisu, Gubernur Dedi Lantik Pejabat di Sarang Kumuh, Ada Pesan Menohok!

Sebarkan artikel ini
Kolong Tol Saksi Bisu, Gubernur Dedi Lantik Pejabat di Sarang Kumuh, Ada Pesan Menohok!

Bandung, 2 Juli 2025. Pemandangan tak biasa terjadi saat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melantik sejumlah pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Bukan di gedung mewah, pelantikan itu justru digelar di kolong jembatan tol Cileunyi-Sumedang, sebuah kawasan yang kerap dianggap kumuh di jalur Cilengkrang menuju Sumedang.

Pemilihan lokasi ini bukan tanpa alasan, Dedi ingin mengirimkan pesan moral yang mendalam kepada para birokrat yang baru dilantik.

“Yang pertama barangkali menjadi aneh, kenapa saya ngajak ke sini? Sebenarnya saya ngajak ke sini untuk ingetin semua,” kata Dedi dalam sambutannya, seperti dikutip dari akun YouTube Lembur Pakuan Channel pada Kamis, 3 Juli 2025.

Ia menyoroti kondisi wilayah kumuh dengan warung liar, sampah berserakan, dan parkir sembarangan, padahal ini adalah wilayah kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dedi menegaskan, seorang birokrat tidak cukup hanya menjadi regulator pasif. Mereka harus bergerak dan menggerakkan perubahan nyata di lapangan. “Regulator itu artinya dia bergerak. Kalau yang digerakannya macet, maka kita harus ambil inisiatif untuk menyelesaikan,” tegasnya.

Ia bahkan memerintahkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk mendata seluruh jalan nasional di Jawa Barat yang tak terawat, dengan harapan ada langkah nyata untuk menata kembali wajah Jawa Barat.

Dalam pidatonya yang emosional, Dedi menggambarkan Jawa Barat sebagai “sepenggal surga yang diciptakan saat Tuhan sedang tersenyum.” Namun, ia prihatin bahwa keserakahan dan kelalaian manusia telah mengubah keindahan itu menjadi kekacauan.

Melalui pelantikan di kolong tol ini, Dedi berharap para pejabat baru mampu meresapi tanggung jawab sebagai pelayan rakyat yang harus memulihkan kembali keindahan dan ketertiban Jawa Barat. “Saya gak bisa hanya mimpi. Saya harus mengembalikan. Kembali Jawa Barat-nya. Kembali manusianya,” tutup Dedi.