Airlangga juga menyoroti bahwa akibat ketegangan geopolitik global, investor cenderung beralih ke investasi safe haven seperti emas. Hal ini turut menyebabkan kenaikan harga emas yang dapat dimanfaatkan oleh Indonesia.
“Ikhtisar dari situasi ini adalah ketika harga emas naik, ekonomi kita juga akan ikut meningkat,” tambahnya.
Selain itu, Airlangga juga menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang positif juga terjadi di beberapa daerah pertambangan, seperti Kalimantan, Maluku, dan Papua.
“Diketahui bahwa Kalimantan, Maluku, dan Papua memiliki sektor ekonomi yang didasarkan pada pertambangan dan pengolahan hasil tambang, terutama dari smelter dan sektor terkait lainnya,” paparnya.
Dampak Ketegangan Geopolitik Terhadap Harga Nikel Indonesia dan Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Dalam konteks ketegangan geopolitik global, harga nikel Indonesia mengalami lonjakan signifikan dari US12.000 menjadi US18.000. Airlangga Hartarto menekankan bahwa Indonesia dapat memanfaatkan ketegangan tersebut untuk meraih keuntungan ekonomi. Selain itu, investor yang mencari safe haven cenderung beralih ke emas, yang juga mengerek harga emas dan memberikan peluang bagi Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang positif juga terjadi di daerah pertambangan seperti Kalimantan, Maluku, dan Papua, yang menjadi bukti potensi sektor ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.