MEMO
Menjadi seorang freelancer meskipun terlihat mudah, faktanya tidak demikian. Setiap pekerjaan memiliki kesulitannya masing-masing, termasuk pekerjaan freelance.
Menjadi seorang freelancer selain berani memulai juga harus melakukan try and error. Agar bisa mendukung proses ini, alangkah baiknya kita mengetahui apa saja resiko menjadi freelancer.
1. Beban Kerja Tidak Stabil
Sayangnya, menjadi freelancer berarti penghasilan dan beban kerja tidak stabil dan tidak konsisten.
Freelancer mendapatkan gaji bergantung pada besar kecilnya proyek dan juga kesepakatan bersama klien. Terkadang beberapa kondisi yang tidak terduga baik dari diri sendiri maupun klien, menjadikan pekerjaan terhambat dan bahkan batal.
2. Sulit Membedakan Waktu Kerja dan Waktu Pribadi
Menjadi ‘bos’ bagi diri sendiri dan bekerja dari rumah, mengakibatkan sulit membedakan antara waktu kerja dan kehidupan pribadi.
Terkadang kondisi seperti klien yang meminta dateline dimajukan dan lain sebagainya dapat berdampak pada over work. Sehingga waktu untuk kehidupan pribadi menjadi kurang.
3. Siap Untuk Bekerja Keras
Seorang freelancer bertanggung jawab untuk melakukan semua aspek bisnis sendirian, seperti menemukan klien dan mengerjakan proyek.
Di sebuah perusahaan, seperti bagian marketing dan dokumen dikerjakan oleh divisi yang berbeda. Tapi sebagai freelancer maka orang itulah satu-satunya orang yang bertanggung jawab. Maka bisa dikatakan bahwa freelancer harus bekerja lebih keras dan bisa menghandle beragam jobdisk.
4. Tidak Dibayar
Menjadi pekerja freelance itu berarti siap dengan resiko tidak dibayar. Hal ini cukup umum di dunia freelance, dimana ada kondisi yang menyebabkan proyek yang telah dilakukan tidak mendapatkan bayaran.
Ada beberapa cara untuk mengurangi resiko dari klien yang tidak membayar. Seperti melakukan kontrak atau melalui tangan ketiga yang keamanannya terjamin.
5. Tidak Ada Tunjangan Pekerja
Pekerja freelance sangat bergantung pada kesehatan diri sendiri, oleh karena itu tunjangan kesehatan sangat diperlukan. Freelancer memang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan dari perusahaan. Namun jia ia pandai mengelola keuangan maka tunjangan kesehatan juga bisa dikelola sendiri.
Itulah lima resiko menjadi seorang freelancer. Pada dasarnya setiap pekerjaan pasti mempunyai sisi positif dan negatifnya.
Maka dari itu jika kamu memutuskan menjadi seorang freelancer, maka harus sudah siap menghadapi resiko yang telah disebutkan di atas