PT PAL optimistis dalam mencapai pendapatan sekitar Rp4 triliun pada tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan peningkatan pesanan kapal perang dan perdagangan dari negara lain yang terus mengalir.
PT PAL Indonesia: Pertumbuhan Pendapatan dan Pesanan Kapal yang Menggembirakan
Tahun mendatang, PT PAL berharap untuk meraih pendapatan sekitar Rp4 triliun. Ini sejalan dengan pesanan yang terus meningkat untuk kapal perang dan perdagangan dari negara lain.
Pada tahun 2022, perusahaan ini berhasil mencatatkan keuntungan sebesar Rp2,54 triliun atau tumbuh 38,53 persen dibanding tahun sebelumnya.
“Saat ini, kami menargetkan pendapatan sekitar Rp3 triliun. Mengingat realisasi saat ini baru sekitar Rp2 triliun,” ungkap Satriyo Bintoro, SEVP Transformation Management PAL Indonesia, saat berbicara dalam FGD Transformasi Industri Maritim 4.0 di kantor LKBN Antara Jatim di Surabaya kemarin.
Lebih lanjut, Satriyo menjelaskan bahwa saat ini PT PAL Indonesia telah berhasil memesan pembuatan 6 kapal, termasuk 2 unit kapal Lending Platform Dock (LPD) dari Filipina, 2 unit kapal Fregat Merah Putih dari Indonesia, 1 unit kapal UAE Navy Platform, dan kapal listrik pesanan Indonesia Power.
“Kapasitas produksi kami saat ini hanya 2 kapal per tahun untuk setiap fasilitas dok. Harapan kami adalah meningkatkan kapasitas menjadi 4 kapal per tahun dengan adanya transformasi industri maritim 4.0,” tambah Satriyo.
Transformasi PT PAL: Pendapatan Tinggi, Kontribusi Maritim Indonesia
Sementara itu, Satriyo juga menyebutkan bahwa industri pertahanan maritim merupakan industri dengan investasi tinggi yang berdampak pada sektor industri lainnya. Harapannya, kontribusi industri ini dapat berpengaruh pada perekonomian Indonesia hingga tahun 2045.