MEMO – Tim Nasional Indonesia U-17 harus menerima kenyataan pahit setelah dipaksa menyerah dengan skor telak 0-6 dari Korea Utara. Kendati demikian, pengamat sepak bola nasional, Alief Syachviar, berpendapat bahwa keberhasilan tim Garuda Muda melaju ke putaran final Piala Dunia tetap merupakan pencapaian yang patut mendapatkan apresiasi tinggi.
Alief menekankan bahwa lolosnya Indonesia ke ajang sepak bola usia muda paling bergengsi di dunia tersebut adalah sebuah torehan sejarah yang membanggakan. “Terlepas dari hasil akhir pertandingan, ini adalah kali pertama kita berhasil lolos ke Piala Dunia melalui jalur kualifikasi dengan catatan sempurna, yakni meraih 9 poin,” ujarnya dalam perbincangan bersama Pro3 RRI, Selasa (15/4/2025).
Menurut analisisnya, kekalahan telak dari Korea Utara tentu saja harus dijadikan pelajaran berharga sebagai bekal menuju Piala Dunia yang akan datang. Ia menilai bahwa tekanan publik yang cenderung terlalu tinggi sebenarnya tidak sejalan dengan realitas pembinaan sepak bola usia muda di dalam negeri.
Alief menekankan betapa krusialnya menghidupkan kembali kompetisi sepak bola usia muda secara berjenjang, mulai dari tingkat daerah hingga nasional. Kekalahan 0-6 dari Korea Utara, menurutnya, diharapkan dapat menjadi bahan introspeksi dan evaluasi diri yang mendalam bagi seluruh pihak terkait.