Gembira, Takut dan Cemas Hadapi Robot Buatan atau Teknologi AI, Ini Kajian Pemerintah. Menghadapi era kecerdasan buatan yang semakin dekat, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia telah memperhatikan dan mengkaji perkembangan teknologi tersebut baik dari domestik maupun global.
Ekonom dan lembaga keuangan Prediksi Banyak Lapangan pekerjaan Digantikan Robot Karena Tak Kena Virus COVID-19
Namun, Wapres tidak bisa menyangkal bahwa adanya prediksi negatif yang muncul saat pandemi COVID-19 terjadi. Beberapa ekonom dan lembaga keuangan memprediksi bahwa banyak lapangan pekerjaan yang akan digantikan oleh robot dan mesin karena mereka tidak akan terkena virus COVID-19.
Namun, hal tersebut tidak terbukti hingga saat ini. Oleh karena itu, Wapres meminta semua pihak, termasuk pemerintah, pelaku industri dan ekonomi, akademisi, ilmuwan, dan masyarakat untuk bersatu dalam menghadapi perkembangan teknologi yang semakin maju.
Wapres juga berharap kementerian dan lembaga terkait dapat menciptakan talenta digital yang dapat mengimbangi kompleksitas dari digitalisasi. Ini akan membantu masyarakat untuk mengoptimalkan peluang dalam menghadapi masa depan yang semakin canggih.
Ajak Membentuk ekosistem digital yang efektif, inovatif, inklusif, serta berkelanjutan
Tidak hanya itu, Wapres juga mengajak para pemangku kepentingan untuk membentuk ekosistem digital yang efektif, inovatif, inklusif, serta berkelanjutan agar dapat diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Pergeseran perilaku masyarakat yang bertransisi dari pola transaksi konvensional menjadi digital saat pandemi menunjukkan betapa pentingnya digitalisasi bagi masyarakat.
Oleh karena itu, dengan memperluas akses layanan keuangan digital, Wapres berharap ada peningkatan inklusi keuangan yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang kokoh, berkelanjutan, dan lebih merata.
Semua upaya tersebut akan membantu Indonesia untuk bersiap menghadapi masa depan yang semakin maju, serta memperkuat ekonomi nasional dengan memanfaatkan teknologi yang semakin berkembang.
Dalam menghadapi era kecerdasan buatan, kolaborasi dan kerjasama antarpihak adalah kunci untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Keajaiban teknologi yang mampu mengubah dunia dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya
Dalam menyongsong era kecerdasan buatan yang semakin dekat, hati kita dipenuhi dengan perasaan campur aduk. Keajaiban teknologi yang mampu mengubah dunia dengan cara yang tak terbayangkan sebelumnya, memberikan kita harapan akan masa depan yang lebih baik.
Namun, di balik kecanggihan itu, terdapat kekhawatiran dan pertanyaan yang tak terelakkan.
Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma’ruf Amin, dengan penuh perasaan dan kepedulian, menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia tidak tinggal diam dalam menghadapi perkembangan kecerdasan buatan, baik di tingkat domestik maupun global.
Kita merasakan keberanian dan ketegasannya dalam menghadapi tantangan masa depan yang semakin kompleks.
Namun, dalam perjalanan menuju masa depan yang cerah, terdapat kegelisahan dan keraguan. Dulu, ada prediksi bahwa banyak lapangan pekerjaan akan digantikan oleh robot dan mesin. Namun, kenyataannya tidak seperti yang diprediksi.
Hal ini mengajarkan kita pentingnya kebijakan yang presisi dalam menghadapi perubahan teknologi. Wapres memberikan inspirasi dan motivasi bagi kita untuk melihat dengan lebih bijak, bahwa perkembangan teknologi digital sebenarnya mampu memberikan optimisme akan prospek yang cerah bagi para tenaga kerja kita.
Dalam situasi yang penuh tantangan ini, Wapres mengajak seluruh pihak untuk berkolaborasi. Pemerintah, pelaku industri dan ekonomi, akademisi, ilmuwan, dan masyarakat diminta untuk bergandengan tangan dalam menyikapi perkembangan teknologi yang semakin maju. Terpancar keberanian dan semangatnya untuk menciptakan talenta digital yang mampu menghadapi kompleksitas dari digitalisasi itu sendiri.