Para ahli iklim di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan bahwa musim hujan di Indonesia akan berakhir dalam waktu dekat, meskipun baru beberapa bulan berjalan. Prediksi ini disampaikan oleh Peneliti Ahli Utama dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN, Eddy Hermawan, yang mengatakan bahwa kemungkinan musim hujan hanya akan berlangsung sampai akhir Januari.
Menurut Eddy, musim hujan yang biasanya terjadi pada Desember, Januari, dan Februari (DJF) tampaknya tidak akan bertahan hingga Februari karena pengaruh El Nino yang dimulai pada bulan Mei 2023 dan diperkirakan akan berakhir pada Mei 2024.
Dia menjelaskan bahwa hujan saat ini dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat, yang membawa air dari berbagai wilayah seperti Siberia, Jepang, Hongkong, hingga Vietnam ke Indonesia dan menyebabkan turunnya hujan.
Monsun Asia saat ini lebih dominan dibandingkan El Nino moderat yang sedang terjadi, yang memungkinkan hujan masih turun di wilayah selatan Indonesia seperti Pulau Sumatra bagian timur dan Pulau Jawa.
Meskipun El Nino tidak begitu kuat, namun masih memiliki efek dalam mengurangi jumlah curah hujan yang masuk ke Indonesia, menurut Eddy.
Sebelumnya, Eddy juga memprediksi bahwa El Nino akan berlangsung hingga Mei 2024 dengan nilai di bawah 0,5 derajat Celsius. Dia menjelaskan bahwa El Nino adalah fenomena global yang terjadi di negara-negara yang berada di sekitar garis ekuator, termasuk Indonesia.
Fenomena ini menunjukkan peningkatan suhu permukaan laut di pusat Samudera Pasifik bagian tengah.
El Nino mulai merangkak naik pada sekitar Mei 2023 dan mencapai puncaknya antara November atau Desember 2023. Setelah mencapai puncaknya, El Nino diprediksi akan mereda kembali sekitar Mei 2024.
Eddy menjelaskan bahwa berdasarkan catatan sebelumnya, El Nino biasanya berlangsung selama sembilan hingga 12 bulan, sehingga fenomena ini dianggap sebagai hal yang wajar.
Eddy Hermawan BRIN & BMKG: Prediksi Akhir Musim Hujan 2023/2024
Sebelum El Nino terjadi, La Nina telah berlangsung sekitar 30 bulan mulai dari Agustus 2020 hingga akhir Januari 2023. Saat La Nina berlangsung, musim kemarau di Indonesia cenderung lebih basah karena efek dari La Nina itu sendiri.