Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberikan pandangannya terhadap kontroversi dukungan Presiden Jokowi terhadap Prabowo-Gibran dalam Pilpres, mengklarifikasi bahwa faktor hubungan keluarga tak memengaruhi keputusan politik.
Dia juga menanggapi kritik politik dinasti dengan menyoroti contoh sejarah Amerika. Simak analisis mendalamnya di sini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan telah mengemukakan pendapatnya mengenai dukungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Gibran, dengan alasan bahwa Gibran adalah anak dari Jokowi. Luhut dengan tegas menyatakan bahwa keputusan Jokowi tidak dipengaruhi oleh faktor keluarga.
Menurut Luhut, faktor keberadaan anak tidak memiliki pengaruh dalam keputusan tersebut. “Tidak ada kaitannya dengan faktor anaknya di situ, bahwa kemudian ada anaknya di situ ya wajar-wajar saja dia suka jadi calon wakil presiden,” ujar Luhut, seperti yang dikutip pada Jumat (9/2/2024).
Luhut juga memberikan tanggapannya terhadap isu politik dinasti yang mencuat akibat sikap politik Jokowi.
“Dinasti? Itu hanya omong kosong. Bayangkan jika dia berada di posisi Pak Jokowi, mungkin saja dia juga akan melakukan hal serupa. Di mana saja pasti ada hal semacam itu. Di Amerika, contohnya, John Kennedy memiliki saudara kandung yang dia angkat menjadi Jaksa Agung. Amerika sudah lama menjalankan sistem demokrasi. Kamu lihat saja pada masa kampanye presiden, saat Clinton melakukan kampanye untuk Obama, apakah itu salah?” lanjutnya.
Faktor Anak Tak Pengaruhi Politik Jokowi, Politik Dinasti Omong Kosong!
Menurut Luhut, sikap Jokowi yang ikut dalam kampanye adalah hal yang wajar, mengingat Jokowi juga adalah warga negara Indonesia.
“Apakah benar Pak Jokowi masih menjadi kader PDIP? Saya tidak begitu yakin. Sebagai seorang warga negara, dia memiliki hak untuk melakukan kampanye bagi siapa pun,” paparnya.