Kediri, Memo.co.id
Bangunan rehap irigasi yang berada diwilayah Kecamatan Tarokan Kabupaten Kediri diduga salahi bestek. Pasalnya bangunan yang dikerjakan selesai, selang tiga bulan dari pengerjaan sudah ambrol, serta ambrolnya bangunan rehap irigasi yang ada didesa Tarokan diduga dalam pengerjaannya terkesan asal asalan.
Dari sumber yang digali wartawan memo.co.id lokasi tempat bangunan rehap irigasi yang ambrol, terlihat bangunan plengsengan yang ambrol tersebut sangat parah, diperkirakan kurang lebih sepanjang 25 meter serta ambrol didua titik.
Saat dikonfirmasi warga sekitar Sulistyo beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa saat pembangunan bangunan irigasi tersebut kurang bagus. “Dari segi material, campuran antara semen kurang dan pasir bercampur dengan lupur, “jelas Sulistyo.
Lebih lanjut Sulistyo juga menambahkan dalam pengerjaan proyek lelang rehap irigasi tersebut diduga terkesan asal asalan. “Dari pengerjaan bangunan proyek rehap irigasi materialnya mengambil dari tempat sekitar dan dari segi kontruksi bangunan tidak kuat, “tambah Sulistyo.
Terpisah Kepala Dinas Pengairan Kabupaten Kediri saat mau dikonfirmasi tidak ada ditempat hanya staff yang ada dan bilang kepala dinas baru saja keluar. “Kepala dinas tidak ada, barusan keluar, “kata staff saat ditemui di kantor nya, Rabu (11/5).
Juga saat ditelpon pelaksana pengerjaan rehap irigasi tersebut, pemilik cv yang mengerjakan rehap irigasi melalui nomor hpnya 081XXXXXXX tidak menjawab dan di sms juga tidak ada balasan.
Sekedar diketahui bangunan irigasi yang ada diwilayah Kecamatan Tarokan yang dibangun baru selesai tiga bulan dan sudah ambrol sampai berita ini diturunkan belum ada pembenahan, serta disekitarnya juga terdapat bangunan irigasi yang dibangun sejak tahun 1973 dan sampai sekarang masih berdiri kokoh.(red)
