“Lebih jauh mereka telah berusaha menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Seperti tak kenal etika, moral, dan adab, mereka mengabaikan keberadaan rakyat dan menempatkan DPR seakan berada di dalam genggaman mereka yang kapan saja bisa dibolak-balik sesukanya,” ulas Doli.
Doli mengatakan manuver Novanto yang disokong Robert Kardinal dan Aziz telah melampaui kewenangan DPP Golkar. Novanto, kata dia, bukanlah pemilik Golkar, dan kepemimpinannya telah terdelegitimasi secara politik karena kasus hukumnya dan permintaan munaslub dari DPD-DPD I Golkar.