Example floating
Example floating
Home

Bakamla Evakuasi Jenazah Mengapung di Perairan Cilegon, Proses Identifikasi Berlanjut

Avatar
×

Bakamla Evakuasi Jenazah Mengapung di Perairan Cilegon, Proses Identifikasi Berlanjut

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

MEMO – Badan Keamanan Laut (Bakamla) Republik Indonesia berhasil mengevakuasi jenazah seorang laki-laki yang ditemukan mengapung di perairan utara PLTU Suralaya, Cilegon, pada Sabtu (1/2/2025). Kapal Negara (KN) Tanjung Datu-301 yang sedang beroperasi di wilayah tersebut segera merespons laporan dari Vessel Traffic Service (VTS) Merak mengenai penemuan jenazah oleh SPOB Noah 99.

Begitu mendapatkan informasi, KN Tanjung Datu-301 yang berlayar di sekitar perairan Cilegon langsung berkoordinasi dengan VTS Merak dan SPOB Noah 99. Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, segera memerintahkan Tim Visit Board Search and Seizure (VBSS) untuk bergerak ke lokasi kejadian yang berjarak sekitar 15 nautical mile (NM) dari titik laporan.

Pada pukul 11.20 WIB, kapal KN Tanjung Datu-301 tiba di lokasi kejadian dan mulai mendekati SPOB Noah 99 pada jarak 1,5 NM. Tim VBSS kemudian dikerahkan untuk mengevakuasi jenazah tersebut, yang berhasil dibawa ke kapal pada pukul 11.55 WIB.

Setelah jenazah berhasil dievakuasi, dilakukan identifikasi awal, dan jenazah segera dibawa ke Markas Komando (Mako) Polairud Polda Banten pada pukul 12.17 WIB untuk penanganan lebih lanjut. Proses serah terima jenazah dilakukan pada pukul 12.40 WIB di Mako Polairud Polda Banten untuk identifikasi lebih mendalam guna mengetahui identitas korban.

Komandan KN Tanjung Datu-301, Kolonel Bakamla Rudi Endratmoko, menegaskan bahwa Bakamla RI akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk memastikan proses tindak lanjut yang diperlukan. “Bakamla RI tetap berkomitmen dalam menjaga keamanan dan keselamatan di perairan Indonesia serta memberikan respons cepat terhadap berbagai situasi darurat di laut,” ujarnya.

Baca Juga  70 Ribu Desa Bangkit! Pemerintah Siapkan Koperasi Desa Merah Putih, Kemiskinan Ekstrem Minggir