Masih lanjut Singgih, bahwa nilai tersebut tidak lah banyak, karena 36 ribu tersebut digunakan untuk satu hektar sawah. Sedangkan jika sawahnya tidak rusak, maka pihak jasindo akan memberikan asuransi sebesar 6 juta rupiah. ” bayangkan hanya dengan 36 ribu, jika rusak dapat ganti 6 juta. Ini pemerintah sudah mensubsidi banyak”, tambahnya.
Singgih menjelaskan bahwa sampai saat ini yang bisa diasuransikan hanya tanaman padi saja, yang lain belum bisa di asuransikan. Hal ini juga yang membuat petani enggan ikut asuransi. Mereka berkeinginan agar tanaman lain, seperti tebu dan yanglainnya dapat juga diasuransikan.
Sementara itu, sampai saat ini masih sedikit yang mengikuti asuransi petani. Jumlah tidak sampai sepuluh hektar. Diketahui petani tersebut dari daerah kecamatan Mojoroto Kota Kediri.(bs)