Firli juga menjelaskan bahwa ia harus segera kembali ke kantor KPK pada waktu itu karena ada agenda penting di lembaga antirasuah, yaitu penangkapan Kepala Kejaksaan Negeri Bondowoso, Puji Triasmoro, dan Kasi Pidsus Kejari Bondowoso, Alexander Silaen.
“Sebenarnya, saya ditunggu dalam kegiatan penting untuk menyelesaikan masalah di KPK karena rekan-rekan paham bahwa pada hari itu, KPK melakukan operasi tangkap tangan terhadap oknum dari pihak Kejaksaan RI,” ujar Firli.
“Istana hukum dan Direktur Penyidikan sudah hadir di KPK hingga sore hari. Saya kembali ke kantor untuk bertemu dengan rekan-rekan sejawat saya dari Kejaksaan RI,” tambah Firli.
Kisah ‘Hilangnya’ Mobil Firli Bahuri Pasca-Pemeriksaan: Sorotan, Penegasan, dan Pertanyaan Terbuka
Kisah ‘hilangnya’ mobil pribadi Ketua KPK, Firli Bahuri, setelah pemeriksaan di Bareskrim Polri memunculkan sorotan. Meskipun Firli membantah bersembunyi dari jurnalis, ia mengakui perlunya waktu jeda setelah pemeriksaan untuk tidak memberikan pernyataan terkait kasus yang menyeret namanya.
Firli menegaskan urgensi kehadirannya di kantor KPK pada saat itu terkait agenda penangkapan pejabat Kejaksaan Negeri Bondowoso, menyoroti situasi yang dianggapnya ‘tidak normal’. Ini menunjukkan tekanan dan kesibukan yang dihadapi pejabat tinggi dalam mengelola tugas-tugas lembaga antirasuah, memunculkan pertanyaan terkait transparansi dan penanganan kasus.