“Sebab, jika tidak disaring, air yang diambil dari tanah di Gaza adalah air kotor yang memiliki rasa kemasaman. Saat ini hanya sekitar 30 persen warga Gaza yang dapat menikmati air bersih dengan jumlah yang layak tiap harinya. Sisanya, mereka meminum air yang tercemar,” jelas Said.
Said menjelaskan, serangan brutal dari Zionis Israel ke Gaza juga turut merusak 50 persen jaringan air di Gaza. Menyebabkan 800 ribu warganya kehilangan akses reguler air bersih dari saluran pipa.
Serangan pesawat tempur Israel juga mempengaruhi kinerja tiga pabrik desalinasi utama di Kota Gaza, di mana pabrik tersebut bertugas memasok air bersih di Gaza dengan menghilangkan kadar Garam berlebih yang terkandung di dalam air.
“Insya Allah, jumlah unit Humanity Water Tank akan kembali bertambah dalam beberapa waktu ke depan. Ini merupakan ikhtiar para dermawan untuk menyudahi krisis air yang diderita warga Gaza,” ucap Said.