Example floating
Example floating
KEDIRI

Gencar Lakukan Vaksinasi, Perkembangan PMK di Kota Kediri Alami Tren Positif

Avatar
×

Gencar Lakukan Vaksinasi, Perkembangan PMK di Kota Kediri Alami Tren Positif

Sebarkan artikel ini
Gencar Lakukan Vaksinasi, Perkembangan PMK di Kota Kediri Alami Tren Positif
Example 468x60

Kediri, Memo

Wabah Penyakit Kuku dan Mulut (PMK) yang sempat merebak kembali di Kota Kediri beberapa waktu lalu, saat ini mulai melandai. Hal tersebut terindikasi dari total jumlah kasus yang dilaporkan sebanyak 60 kasus dengan angka kesembuhan mencapai 80 persen serta tidak adanya laporan kasus baru.

“Sesuai pengamatan kami, sisa kasus hewan yang saat ini terjangkit PMK memiliki potensi untuk sembuh. Hanya saja untuk menentukan kesembuhan kita harus terus melakukan pemantauan dalam kurun waktu sekitar 14 hari bahkan lebih sampai dinyatakan sembuh total,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), Moh. Ridwan.

Lebih lanjut Ridwan menambahkan jumlah kasus mulai melandai pada pertengahan bulan Januari dengan sebaran kasus PMK yang paling banyak berada di wilayah Kelurahan Pojok dan Gayam. Disampaikan pula untuk tahun ini, Kota Kediri mendapat alokasi vaksin PMK dari Kementerian Pertanian dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebanyak 1.000 dosis.

Selanjutnya dari jumlah alokasi tersebut, realisasi vaksinasi saat ini mencapai 30 persen dan ditargetkan selesai 100 persen sebelum bulan April Tahun 2025. Adapun pelaksanaan vaksinasi, Ridwan mengungkapkan akan dilakukan berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang Petunjuk Teknis Kegiatan Pengendalian dan Penanggulangan Penyakit Mulut dan Kuku Tahun 2025.

“Vaksinasi PMK ini ada skema baru namanya Bulan Vaksinasi Nasional yang dilaksanakan serentak pada bulan Januari-Maret Tahun 2025 dan bulan Juli-September Tahun 2025. Pencapaian vaksinasi yang telah kita lakukan juga sudah kita laporkan melalui Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional (iSIKHNAS),” terangnya.

Sementara itu dalam rangka mitigasi wabah PMK, Ridwan menilai perlu dilakukan secara bertahap melalui kolaborasi dan kerja sama antar semua pihak. “PMK tidak bisa langsung selesai, diperkirakan menghentikan PMK di Indonesia paling cepat Tahun 2035. Sehingga upaya pencegahan harus terus dilakukan bersama-sama salah satunya melalui vaksinasi yang dilakukan tiap tahun yakni pada Bulan Vaksinasi,” tuturnya.

Baca Juga  Mba Wali Kota Kediri dan Wakilnya Bukber Bareng Masyarakat

Untuk para peternak, Ridwan menghimbau agar tetap memberi asupan makan dan vitamin tambahan yang cukup bagi hewan ternaknya. Selain itu melapor kepada dinas terkait apabila menemukan kasus terindikasi PMK. (Kd- Kominfo)