Gigi yang tidak teratur, mulai dari gingsul hingga bertumpuk, ternyata lebih dari sekadar masalah estetika. Menurut Irwin Lesmono, seorang Dokter Gigi Spesialis Ortodontik di Rumah Sakit Pondok Indah, kondisi gigi yang tidak rapi dapat memberikan dampak serius pada kesehatan mental seseorang.
Dalam wawancara di acara ‘New Smile with Invisalign,’ Irwin membahas bagaimana anak-anak dengan gigi tidak teratur dapat menjadi target perundungan, mengakibatkan tekanan mental yang signifikan. Bagaimana hubungan antara kepercayaan diri, penampilan gigi, dan kesehatan mental? Mari kita temukan jawabannya.
Gigi Tak Rapi Bisa Picu Bullying?
Gigi yang tidak teratur, mulai dari gingsul, tonggos, ukuran yang tidak seimbang, atau bahkan bertumpuk, ternyata memiliki keterkaitan dengan kesehatan mental seseorang. Mengapa demikian?
Irwin Lesmono, seorang Dokter Gigi Spesialis Ortodontik di Rumah Sakit Pondok Indah, menyatakan bahwa gigi yang tidak teratur dapat mengakibatkan hilangnya rasa percaya diri seseorang. Bahkan, tidak jarang anak-anak mengalami perundungan karena gigi mereka yang bertumpuk atau tonggos.
Dalam sebuah diskusi media di RSPI ‘New Smile with Invisalign’ yang diadakan di Senopati, Jakarta Selatan, Irwin menjelaskan bahwa masalah mental dan kondisi gigi yang tidak teratur memiliki keterkaitan. Beberapa kasus menunjukkan bahwa anak-anak lebih rentan menjadi korban bully jika gigi mereka tidak teratur.
Irwin mengakui bahwa dirinya memiliki beberapa pasien yang menjadi korban perundungan, terutama anak-anak dengan masalah gigi tonggos, tidak rata, atau bertumpuk. Banyak anak yang diejek karena penampilan gigi mereka yang tidak rapi.
Antara Kepercayaan Diri dan Kesehatan Mental
Anak-anak seringkali mengalami tekanan dan stres akibat bully terkait masalah gigi, sehingga beberapa di antara mereka bahkan enggan pergi ke sekolah. Keterkaitan antara gigi yang tidak teratur dan masalah mental ini sangat nyata.
Gigi yang tidak rapi juga berdampak pada penampilan seseorang. Irwin menjelaskan bahwa ketidakrapihan gigi, seperti tonggos atau bertumpuk, dapat memengaruhi penampilan secara keseluruhan. Bukan hanya masalah estetika, tapi juga dapat berpengaruh pada rasa percaya diri seseorang.
Selain itu, banyak orang yang memandang gigi yang tidak teratur sebagai indikator kesehatan dan kebersihan diri. Oleh karena itu, ketika ditanya apakah kesehatan mental berkaitan dengan kondisi gigi yang tidak teratur, Irwin menyatakan bahwa ada keterkaitan.
Penampilan yang lebih rapi dapat membantu membangun rasa percaya diri, dan itulah salah satu alasan banyak orang ingin merapikan gigi mereka.
Dengan demikian, perawatan gigi tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memainkan peran penting dalam kesehatan mental dan rasa percaya diri seseorang.
Senyuman Indah, Kesehatan Mental yang Menggembirakan: Pentingnya Perawatan Gigi yang Tidak Hanya Estetis
Dalam pandangan Irwin, gigi yang tidak rapi bukan hanya sekadar masalah penampilan. Gigi yang bertumpuk atau tonggos dapat memicu kehilangan rasa percaya diri, bahkan menyebabkan anak-anak mengalami perundungan di sekolah.
Ini tidak hanya merugikan dari segi estetika, tetapi juga memiliki implikasi serius pada kesehatan mental. Dengan penekanan pada keterkaitan antara gigi dan kepercayaan diri, Irwin menggarisbawahi betapa pentingnya perawatan ortodontik untuk meningkatkan kesejahteraan psikologis seseorang.
Dengan merapikan gigi, bukan hanya penampilan yang membaik, tetapi juga kesehatan mental yang mendapatkan dukungan positif. Oleh karena itu, perawatan gigi tidak hanya tentang menciptakan senyuman yang indah, tetapi juga membangun fondasi kesehatan mental yang kokoh.