Example floating
Example floating
BisnisEKONOMI

Revitalisasi E-commerce Indonesia: Kemitraan Dahsyat TikTok Shop dan Tokopedia!

×

Revitalisasi E-commerce Indonesia: Kemitraan Dahsyat TikTok Shop dan Tokopedia!

Sebarkan artikel ini
Revitalisasi E-commerce Indonesia: Kemitraan Dahsyat TikTok Shop dan Tokopedia!
Revitalisasi E-commerce Indonesia: Kemitraan Dahsyat TikTok Shop dan Tokopedia!
Example 468x60

MEMO

Kemitraan antara TikTok Shop dan Tokopedia kembali mengguncang industri e-commerce Indonesia, memperluas cakupan pasar dengan prediksi persaingan yang semakin ketat.

Example 300x600

Namun, perhatian terhadap regulasi menjadi sorotan penting guna mencegah dampak negatif terhadap UMKM di tengah lonjakan penjualan produk impor.

Mengguncang Pasar: Investasi Besar dan Potensi Dominasi Pasar E-commerce

Toko TikTok kembali beroperasi di Indonesia dengan bekerja sama dengan Tokopedia pada hari ini, Selasa (12/12). Ini akan memperketat persaingan di industri e-commerce.

Namun, beberapa pihak menyerukan kepada pemerintah untuk mengatur regulasi dengan baik agar lonjakan e-commerce tidak merugikan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di dalam negeri.

Khususnya terkait barang yang dijual, karena dikhawatirkan lebih banyak barang impor daripada produk lokal.

Kemitraan ini terbentuk setelah TikTok menginvestasikan dana sebesar US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,4 triliun (dengan asumsi kurs Rp15.617) dan menguasai 75,01 persen saham Tokopedia.

“Sebagai bagian dari kemitraan ini, Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan digabungkan, dan TikTok akan mengelola bisnis e-commerce-nya melalui PT Tokopedia, di mana TikTok akan memiliki kendali 75,01 persen atas PT Tokopedia. Tokopedia juga akan mengambil alih bisnis TikTok Shop Indonesia,” ungkap Tim Hubungan Investor Grup GoTo dalam Lampiran Informasi untuk Pemegang Saham terkait investasi tersebut pada Senin (11/12).

Salah satu alasan utama dari kerja sama strategis ini adalah perkembangan pesat live commerce di wilayah ini.

Kolaborasi ini dianggap sebagai upaya untuk mencapai lebih banyak pengguna.

“Kerjasama ini akan saling melengkapi, mengingat Tokopedia dan TikTok memiliki basis pengguna yang berbeda,” katanya.

Ke depannya, layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dikelola oleh Tokopedia. Sementara situs web dan aplikasi Tokopedia akan tetap beroperasi seperti biasa.

Nailul Huda, Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (CELIOS), menyatakan bahwa kemitraan ini akan memberikan manfaat besar bagi kedua perusahaan. Kenaikan jumlah pengguna dijamin akan terjadi.

Menurut data Nailul, jumlah pengguna TikTok Indonesia saat ini mencapai sekitar 106 juta pengguna, menjadi yang terbanyak kedua di dunia. Bahkan ketika TikTok Shop tutup, jumlah pengguna tetap stabil dan transaksi jual-beli dapat dilakukan meskipun pembayaran tidak langsung dan membutuhkan aplikasi lain.

Maka dari itu, pengguna TikTok di Indonesia yang berminat berbelanja dan belum memiliki akun Tokopedia akan secara otomatis mendaftar. Sebaliknya, pengguna Tokopedia yang ingin melihat produk secara live shopping akan membuat akun TikTok.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.