Example floating
Example floating
Home

Revolution! Indonesia Tidak Lagi Bergantung pada Kereta Cepat Impor!

Avatar
×

Revolution! Indonesia Tidak Lagi Bergantung pada Kereta Cepat Impor!

Sebarkan artikel ini
Revolution! Indonesia Tidak Lagi Bergantung pada Kereta Cepat Impor!
Revolution! Indonesia Tidak Lagi Bergantung pada Kereta Cepat Impor!
Example 468x60

MEMO

Indonesia bersiap menghadapi era kereta cepat dengan proyek ambisius, Kereta Cepat Merah Putih. Rencana ini akan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya melalui Cirebon dan Semarang, mengubah perjalanan yang biasanya memakan waktu berjam-jam menjadi hanya dalam hitungan jam.

Kolaborasi antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA telah membuka jalan untuk perubahan besar dalam industri perkeretaapian Indonesia.

Bagaimana proyek ini berpotensi mengubah pemandangan infrastruktur kereta cepat dan apa dampaknya? Mari kita lihat pada kesimpulan artikel berikut.

Kereta Cepat Merah Putih: Masa Depan Transportasi Cepat Indonesia

Setelah Whoosh, Indonesia bersiap untuk membangun kereta cepat yang akan menghubungkan Jakarta dengan Surabaya. Proyek ini dikenal sebagai Kereta Cepat Merah Putih, yang direncanakan akan menghubungkan rute Jakarta-Surabaya melalui Cirebon dan Semarang.

Proyek pengembangan Kereta Cepat Merah Putih adalah hasil kerja sama antara Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta PT Industri Kereta Api (Persero), atau yang dikenal sebagai INKA.

Proyek ini telah dimulai sejak tahun 2019 dan dijadwalkan akan selesai pada tahun 2025, dengan uji coba dijadwalkan pada tahun 2026.

Ketua Tim Peneliti Rancang Bangun dan Prototyping Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Agus Windharto, mengungkapkan bahwa proyek ini akan memungkinkan perjalanan Jakarta-Surabaya hanya dalam waktu 3 jam 40 menit, atau bahkan kurang dari 4 jam.

“Dari segi teknologi, jika kita melihat kecepatan saat ini, perkeretaapian kita memiliki kecepatan antara 80 hingga 120 km/jam. Jadi, perjalanan dari Jakarta ke Surabaya yang biasanya memakan waktu 8 jam, seperti Argo Bromo, yang sekarang menjadi Argo Bromo Anggrek Jakarta-Surabaya yang biasanya memakan waktu 12-13 jam, sekarang bisa ditempuh dalam 8 jam,” ungkapnya seperti yang dilaporkan dalam video LPDP RI di YouTube pada Sabtu (6/10/2023).

Baca Juga  Kereta Cepat Surabaya: Swasta Merapat! Menhub Buka Pintu Lebar, APBN Fokus ke Generasi Muda

“Jika kereta cepat ini diimplementasikan, perjalanan ini bahkan bisa hanya dalam waktu 3 jam 40 menit,” tambah Agus.

Mengungkap Rencana Ambisius Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Saat ini, riset yang telah selesai mencakup desain dari kabin dan kokpit kereta. Ini tidak hanya termasuk studi tentang faktor-faktor manusiawi, ergonomi, pengujian aerodinamis, tetapi juga perancangan dan pengujian struktur bodi kereta.

Proyek riset ini telah menerima pendanaan sebesar Rp 4,895 miliar dari RISPRO LPDP selama tiga tahun penelitian.

“Dengan pengembangan Kereta Cepat Merah Putih ini, teknologi di Indonesia akan mengalami percepatan, baik di sektor perguruan tinggi sebagai pusat penelitian maupun melalui BRIN sebagai mitra penelitian, lembaga riset dan pengujian, serta PT INKA sebagai produsen. Dengan demikian, kita akan melompat ke ranah teknologi yang lebih tinggi dalam dunia kereta cepat,” jelasnya.

Dengan adanya pengembangan Kereta Cepat Merah Putih, Indonesia akan menjadi lebih mandiri dalam hal infrastruktur kereta cepat, tanpa harus bergantung pada impor dari negara lain. Hal ini mencakup produk seperti kursi kereta api eksekutif yang sering diimpor serta sleeper set.

Sekarang, Indonesia sudah mampu memproduksinya di dalam negeri, termasuk teknologi bodi kereta yang sebelumnya menggunakan struktur baja, kini telah beralih ke aluminium ekstrusi dengan kualitas manufaktur yang sangat baik.

Kereta Cepat Merah Putih: Akselerasi Menuju Kemandirian Infrastruktur Kereta Cepat di Indonesia

Kereta Cepat Merah Putih akan menjadi tonggak penting dalam sejarah perkeretaapian Indonesia. Dengan infrastruktur kereta cepat yang semakin mandiri, negara ini akan lebih siap menghadapi masa depan dengan sistem transportasi yang modern dan efisien.

Potensi perkembangan ini akan membawa manfaat ekonomi, meningkatkan konektivitas antar kota-kota besar, dan membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi kereta cepat. Sebuah era baru yang menjanjikan sedang menunggu, dan Indonesia siap untuk memimpin dalam perjalanan menuju kereta cepat yang lebih baik dan lebih efisien.

Baca Juga  Jakarta Kehausan! Waduk Karian Harus Mengalir Sebelum 2030