Pada tanggal 21 September 2023, PT United Tractors Tbk (Perseroan) meraih tonggak bersejarah dalam dunia bisnis dengan menyelesaikan transaksi besar-besaran bersama Nickel Industries Limited (NIC). Transaksi ini membawa dampak signifikan pada industri pertambangan nikel di Indonesia, dengan PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) sebagai pelaku utama. Rinciannya serta implikasinya akan kita bahas lebih lanjut di dalam artikel ini.
Langkah Strategis PT United Tractors Tbk Memasuki Dunia Pertambangan Nikel
Pada tanggal 21 September 2023, PT United Tractors Tbk (Perseroan) menyelesaikan transaksi penting dengan Nickel Industries Limited (NIC) melalui anak perusahaannya, PT Danusa Tambang Nusantara (DTN). Dalam transaksi ini, Perseroan berhasil mengakuisisi sebanyak 857 juta saham biasa baru yang dikeluarkan oleh NIC dengan total nilai transaksi mencapai AUD$942,7 juta.
NIC merupakan perusahaan yang sangat terkemuka dalam industri pertambangan dan pengolahan nikel. Perusahaan ini memiliki aset utama yang berlokasi di sekitar Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi serta Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) di Halmahera.
Selain itu, NIC juga memiliki 80% saham di PT Hengjaya Mineralindo, sebuah perusahaan tambang nikel yang menjadi salah satu pemasok utama bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP. Selain itu, NIC juga memiliki kendali atas dua belas lini produksi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF).
Dampak Besar Akuisisi NIC Terhadap Industri Pertambangan di Indonesia
Menurut laporan Half Year 2023 yang diterbitkan oleh NIC, selama semester pertama tahun tersebut, NIC berhasil memproduksi sekitar 59.957 ton logam nikel. Produksi ini terbagi menjadi 49.792 ton Nickel Pig Iron (NPI) dan 10.165 ton Nickel Matte dari fasilitas smelter milik mereka.
NIC juga mencatat produksi bijih nikel sebanyak 5,2 juta metrik ton basah (wmt) dalam waktu yang sama. Bijih ini terdiri dari 1,4 juta wmt bijih saprolit dan 3,8 juta wmt bijih limonit yang diperoleh dari tambang nikel Hengjaya.