Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi kontribusi signifikan perempuan dalam sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) di provinsi ini. Dalam kunjungannya ke PT HM Sampoerna Tbk., Khofifah meresmikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk pekerja IHT.
Sebanyak 97% pekerja IHT di Jawa Timur adalah kaum perempuan, yang telah menjadi tulang punggung keluarga dan agen perubahan ekonomi. Di sini, kami mengulas lebih lanjut peran luar biasa perempuan-perempuan ini dalam industri yang padat karya dan beragam langkah yang diambil PT HM Sampoerna Tbk. untuk mendukung mereka.
Pentingnya Peran Perempuan dalam Sebuah Sektor Industri yang Terlupakan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa merasa bahagia melihat banyaknya perempuan yang memiliki kekuatan dan sejahtera, serta menjadi tulang punggung bagi keluarga mereka.
Kegembiraan ini terlihat ketika Gubernur Jawa Timur menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) kepada pekerja di sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) di fasilitas produksi PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) Rungkut 2, Surabaya, pada Kamis (24/8) yang lalu.
Khofifah mengungkapkan perasaannya, “Saya merasa senang melihat ibu-ibu ini bahagia dan gembira semua,” dalam sebuah pernyataan tertulis pada Senin (28/8/2023).
Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Restu Novi Widiani, mengungkapkan bahwa di Jawa Timur, sekitar 97% pekerja di sektor IHT adalah perempuan. Mereka tersebar di berbagai sektor, termasuk perkebunan dan berbagai pabrik yang menghasilkan produk tembakau.
Novi menekankan peran penting mereka dalam keluarga, dengan menyatakan, “Mereka semua menjadi tulang punggung keluarga. Rata-rata usia kerja mereka sudah 25 tahun. Mereka adalah perempuan luar biasa yang mampu membantu perekonomian keluarga.”
Selain itu, Novi juga mengungkapkan bahwa para perempuan ini mampu menyekolahkan anak-anak mereka ke berbagai jenjang pendidikan. Semangat kerja mereka di sektor IHT menjadi contoh kerja keras dan sumber kebahagiaan bagi keluarga mereka.
Direktur Sampoerna, Elvira Lianita, dengan bangga mengatakan bahwa pekerja Sampoerna yang menghasilkan kretek tangan (SKT) didominasi oleh perempuan-perempuan yang juga berperan sebagai tulang punggung keluarga mereka.