Dalam perkembangan terkini, Densus 88 Antiteror Polri berhasil mengamankan tiga anggota Polri yang diduga terlibat dalam rencana aksi terorisme. Salah satu dari mereka, seorang pegawai KAI berinisial DE (28), telah menjadi fokus penyelidikan karena dugaan keterlibatannya dalam menyebarkan propaganda terkait ISIS melalui media sosial.
Informasi mendalam mengenai penangkapan dan rencana terorisme ini menarik perhatian, sementara upaya penanganan dan pencegahan terus berlanjut.
Penangkapan Tiga Anggota Polri Terkait Rencana Aksi Terorisme dan Pegawai KAI
Satuan Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan bahwa telah berhasil mengamankan tiga individu yang terindikasi sebagai anggota Polri, terkait dengan kasus dugaan terorisme yang melibatkan pegawai KAI bernama DE (28).
Berdasarkan informasi yang diterima, di antara ketiga anggota Polri yang berhasil ditangkap, salah satunya adalah anggota dari Polda Metro Jaya.
Saat ditanyai mengenai hal ini, Kombes Hengki Haryadi, yang merupakan Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya, tidak memberikan konfirmasi maupun penegasan terhadap informasi tersebut. Beliau hanya menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan konferensi pers untuk merilis informasi lebih lanjut.
Pihak Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, yaitu Komisaris Besar Polisi Aswin Siregar, memberikan keterangan bahwa informasi terkait penangkapan anggota Polri telah diserahkan kepada Polda Metro Jaya. Aswin Siregar mengarahkan agar konfirmasi lebih lanjut dapat diperoleh dari Polda Metro Jaya.
Namun, sampai saat ini belum ada informasi rinci mengenai tuduhan yang diarahkan kepada ketiga anggota Polri yang berhasil ditangkap dalam operasi tersebut.
Kejadian ini bermula dari penangkapan DE, seorang pegawai KAI, oleh Densus 88 Antiteror di Bekasi, Jawa Barat, pada hari Senin (14/8) siang. DE, yang teridentifikasi sebagai pendukung ISIS, dinyatakan aktif dalam menyebarkan propaganda melalui media sosial.
Densus 88 Mengungkap Rincian Penangkapan dan Modus Operandi Terduga Teroris
Aswin Siregar menjelaskan bahwa dalam melakukan propaganda, DE juga ikut menyebarkan poster yang berisi konten yang mengikuti ajaran dan panduan ISIS yang dipimpin oleh Abu Al Husain Al Husaini Al Quraysi.
Selain itu, DE juga dikenal sebagai administrator dan pembuat akun di platform Telegram yang berfokus pada arsip film dokumenter dan berita terkait aktivitas terorisme global yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.