Temuan mengejutkan tim peneliti dari Michigan State University mengenai radiasi sinar gamma Matahari telah mengubah pandangan kita tentang kecerahan dan energi bintang yang paling dekat dengan Bumi ini. Dalam sebuah penelitian terbaru, para ilmuwan berhasil merekam pancaran cahaya berenergi tinggi dari Matahari, melebihi ekspektasi sebelumnya.
Temuan ini bukan hanya membingungkan, tetapi juga membawa tantangan baru dalam pemahaman kita tentang fisika Matahari dan fenomena sinar gamma. Dalam artikel ini, kita akan merangkum temuan menarik ini dan implikasinya terhadap pengetahuan kita tentang Matahari.
Temuan Terbaru: Radiasi Sinar Gamma Matahari Melebihi Ekspektasi
Sebuah tim peneliti dari Michigan State University, Amerika Serikat (AS), mengungkapkan kagum mereka setelah berhasil merekam radiasi energi Matahari yang lebih kuat dari yang diperkirakan sebelumnya. Dengan memanfaatkan perangkat teleskop yang sangat mutakhir, kelompok peneliti tersebut berhasil mencatat cahaya berenergi paling tinggi yang pernah terdeteksi berasal dari Matahari, mencapai hampir 10 triliun elektron volt.
Hasil rekaman ini diungkapkan melalui sebuah studi yang dipublikasikan pada tanggal 3 Agustus dalam jurnal Physical Review Letters.
Seorang rekan penulis studi, Mehr Un Nisa, yang juga merupakan peneliti pascadoktoral di Michigan State University, menyatakan, “Matahari ternyata lebih menakjubkan dari pemahaman kita sebelumnya.”
“Kami sebelumnya berpikir bahwa kita telah memahami segala hal tentang bintang ini, tetapi ternyata kita salah dalam pandangan kita,” tambahnya.
Cahaya yang berhasil terekam ini memiliki karakteristik sinar gamma, yaitu jenis cahaya dengan energi tertinggi di dalam seluruh spektrum elektromagnetik.
Para ilmuwan menemukan bahwa ada lebih banyak sinar gamma yang dipancarkan oleh Matahari daripada perkiraan mereka sebelumnya, mengindikasikan bahwa cahaya ini memiliki kecerahan yang luar biasa.
Brian Fields, seorang astrofisikawan dari University of Illinois yang tidak terlibat dalam penelitian ini, menjelaskan, “Radiasi sinar gamma yang teramati lebih cerah daripada yang sebelumnya diperkirakan.”
“Ia adalah bintang tetangga terdekat dan yang paling kita kenal, namun Matahari tetap memiliki rahasia-rahasia yang menanti untuk dipecahkan,” lanjutnya.
Dalam usaha untuk mengukur radiasi sinar gamma dari Matahari, tim peneliti menggunakan High-Altitude Water Cherenkov Observatory (HAWC), sebuah ansambel yang terdiri dari 300 tangki, masing-masing berisi 220 ton air.
Analisis Mendalam tentang Temuan Cahaya dan Energi Matahari yang Luar Biasa
Stasiun pengamatan ini terletak di antara dua puncak gunung berapi tidak aktif di Meksiko yang dikenal sebagai Sierra Negra. Melalui observatorium ini, tim peneliti mampu mendeteksi sinyal energi yang dipancarkan oleh sinar gamma dan sinar kosmik, bahkan ketika cahaya tersebut belum mencapai permukaan Bumi.
Ketika sinar gamma bertabrakan dengan lapisan atas atmosfer, sinar tersebut berubah menjadi partikel-partikel sub-atomik dalam bentuk hujan udara. Jejak dari peristiwa ini kemudian dapat dideteksi oleh HAWC.