Example floating
Example floating
UMKM

10 Prioritas Strategi dalam Making Indonesia 4.0, Pelaku UKM Lakukan Pembukuan Digital

×

10 Prioritas Strategi dalam Making Indonesia 4.0, Pelaku UKM Lakukan Pembukuan Digital

Sebarkan artikel ini
10 Prioritas Strategi dalam Making Indonesia 4.0, Pelaku UKM Lakukan Pembukuan Digital
Example 468x60

MEMO
10 Prioritas Strategi dalam Making Indonesia 4.0, Pelaku UKM Lakukan Pembukuan Digital. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya untuk mendorong Industri Kecil dan Menengah (IKM) bertumbuh dan naik kelas melalui pemanfaatan teknologi. Hal tersebut selaras dengan 10 prioritas strategi dalam Making Indonesia 4.0.

Langkah nyata yang dilakukan yakni mengintegrasikan pelaku IKM dengan startup penyedia teknologi untuk menciptakan
transformasi yang menjadikan IKM modern, produktif, efisien dan berkualitas. Salah satunya melalui Startup4Industry (S4I).

Dari finalis kompetisi Startup4industry 2022 besutan Kementerian Perindustrian, terdapat Industri Kelas Menengah (IKM) yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat.

Misalnya Artaka yang merupakan sebuah aplikasi pembukuan digital untuk membantu UMKM yang sebelumnya unbankable
menjadi bankkable. VP Business Development Artaka, Dedy Santoso menjelaskan, hampir seluruh UMKM yang berada di mikro
dan makro tidak memiliki pencatatan pembukuan yang lengkap. Hal ini membuat Artaka terpacu untuk mengedukasi perihal
pembukuan digital dengan sangat mudah.

“Tidak banyak UMKM yang memiliki pencatatan pembukuan usaha yang baik. Mulai dari stok hingga laba juga arus kas bisa
diperoleh hanya dengan satu aplikasi ini. Hanya dengan Rp22.000 per bulan UMKM yang berlangganan bisa mendapat layanan tersebut. Data yang sudah tercatat nanti bisa di download dan setelah itu data bisa segera dihapus. Jadi tidak perlu khawatir data tersebut dipergunakan tidak semestinya,” jelasnya.

Artaka memberikan banyak kemudahan termasuk memberikan microsite yang bisa digunakan untuk penjualan. Pihaknya juga
telah bekerja sama dengan berbagai metode pembayaran sehingga pelanggan bisa dengan mudah menyelesaikan
pembelanjaannya. Terlebih lagi, pelaku UMKM bisa mendapatkan laporan laba rugi, arus kas dan neraca.

“Kami melatih 10 mitra IKM selama 10 minggu di mana mereka akhirnya telah memiliki laporan keuangan laba rugi, arus kas dan neraca. Lalu, kami juga menyediakan microsite untuk mereka berjualan layaknya marketplace dengan berbagai e-
catalognya,” bebernya.

Selain itu, ada PT Surya Sarana Dinamika (SSD) memiliki keahlian dibidang robotik, sistem otomasi (mekanik dan elektrik), modifikasi mesin, training center, service center, internet of things serta sebagai konsultan sistem otomasi. Talenta Amelia,

Business Development SSD mengatakan, pelaku IKM harus memiliki ketelusuran data yang akurat guna mendapatkan
kelancaran dalam suatu proses.

“SSD ini membantu IKM di Indonesia dengan menciptakan suatu software bernama warehouse management system untuk

memiliki kelengkapan data mulai dari pencatatan produk masuk keluar dari gudang, jadwal produksi kapan, pengiriman produk kapan hingga cek quality kapan yang tersimpan dalam software tersebut,” kata CEO PT Engineering Solution Technology

Apabila pencatatan gudang ini berantakan, tentu akan berdampak terutama kinerja karyawan yang tidak efektif dalam
mengerjakan pekerjaannya. Selain itu, dapat mengganggu jadwal pengiriman apabila barang tersebut hilang atau tidak
ditemukan. Selain itu juga berdampak pada branding perusahaan sampai ke income perusahaan itu sendiri.

“Jadi, kami ingin memberikan kemudahan untuk mengontrol apa yang terjadi di gudang baik dari proses pengiriman,
penerimaan, penyimpanan dan perpindahan juga pengambilan. Kalau kita lihat di produksi ya, kan ada kodenya di simpen di rak A, B, atau C. Nah, itu kita bisa tracing ngambilnya dimana, kadaluarsanya kapan jadi bisa tahu first in first out apa yang dibutuhkan IKM dengan kepemilikan gudang dengan menaruh barcode di setiap produknya,” terangnya.

Startup4industry merupakan program pembinaan tech startup dari Kementerian Perindustrian untuk mewujudkan Making Indoensia 4.0 dengan fokus menjembatani kebutuhan industri dengan startup penyedia teknologi. Program yang sudah berjalan sejak 2018 ini telah mendorong terjalinnya 80 hubungan bisnis antara tech startup dan pelaku industri.

Tinggalkan Balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.