Jakarta, Memo.co.id
Beberapa kelompok masyarakat, sudah melaporkan kasus pelecehan ayat suci Al Qur’an ke Polda Metro Jaya. Berbagai kelompok saling menyerang. Yang kontra Ahok, menuntut Ahok minta maaf. Yang Pro Ahok menganggap, itu bukan penistaan agama. Terlepas dari itu, Ahok terbukti menyitir ayat suci AlQur’an , baik di vidio versi lengkap maupun teks yang beredar di media online.
Tak tanggung tanggung, Kapolri Jendral Tito Karnavian yang dikenal sangat dekat dengan Ahok, menjadikan ujian dan pertaruhan institusi kepolisian dibawah kepemimpinannya.
”Ini menjadi ujian, karena masyarakat akan melihat apakah mantan Kapolda Metro Jaya itu akan menunjukkan profesionalisme dan netralitasnya dalam Pilkada DKI atau justru sebaliknya,” ujar Andre Risoade, Sekjen DPP Partai Gerindra, Minggu, kemarin.
Menurut Andre, apabila Kapolri lewat jajaran Polda Metro Jaya tidak memproses laporan-laporan yang ada, maka sama saja Tito membenarkan anggapan publik bahwa pengangkatannya menjadi Kapolri karena kedekatan dengan Ahok.
“Jangan sampai institusi Polri mengorbankan netralitasnya dengan membela Ahok. Dugaan penghinaan Alquran harus diproses secara profesional dan transparan,” ujar Andre.
Andre khawatir jika laporan masyarakat terkait omongan Ahok tidak diproses dengan baik, justru akan memicu kemarahan umat Islam di Indonesia, khususnya di DKI Jakarta. ” Kami khawatir jika tidak diproses, akan memicu kemarahan umat Islam di Indonesia,” ujarnya (nu)