Memo.co.id
Malam pengampunan dosa bagi ummat Islam, pada malam nisfu Syaban, bertepatan pada tgl 28 Maret, atau tanggal 15 nulan DSyaban. Pada pertengahan bulan Nisfu Syaban, dianjurkan untuk memperbanyak amalan amalan, yang diyakini penuh berkah dan kenaikan. Malam nisfu syaban, tepat untuk pengampunan dosa dosa manusia.
Sayyid Muhammad bin ‘Alawi Al-Maliki menegaskan, banyak kemuliaan di malam nisfu Syaban. Kemuliyaan itu diantaranya, Allah SWT akan mengampuni dosa orang yang minta ampunan.
Kemuliyaan Nisfu Syaban, Allah SWT Akan Mengasihi, Menjawab Doa Yang Meminta, Melapangkan Penderitaan Orang Susah, Membebaskan Orang dari Neraka
Kemulayaan lainnya, adalah Allah SWT, akan mengasihi orang yang minta kasih. Allah SWT menjawab doa orang yang meminta. Allah SWT melapangkan penderitaan orang susah. Selain itu, Allah SWT membebaskan sekelompok orang dari neraka.
Pada malam nifsu syaban setidaknya ada 5 amalan yang dianjurkan.
Puasa Syaban
Amalan lain yang bisa dikerjakan adalah berpuasa terlebih pada bulan Syaban yang di dalamnya terjadi malam Nisfu Syaban. Puasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.
Berikut ini dalil syar’i yang menjelaskan hal tersebut:
عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّهَا قَالَتْ: وَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ قَطُّ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ مِنْهُ صِيَامًا فِي شَعْبَانَ
Dari Aisyah R.A berkata: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melakukan puasa satu bulan penuh kecuali puasa bulan Ramadan dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa sunah melebihi (puasa sunah) di bulan Sya’ban.” (HR. Bukhari no. 1969 dan Muslim no. 1156)
Dalam riwayat lain Aisyah berkata:
كَانَ أَحَبُّ الشُّهُورِ إِلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَصُومَهُ شَعْبَانَ، ثُمَّ يَصِلُهُ بِرَمَضَانَ
“Bulan yang paling dicintai oleh Rasulullah SAW untuk berpuasa sunah adalah bulan Sya’ban, kemudian beliau menyambungnya dengan puasa Ramadan.” (HR. Abu Daud no. 2431 dan Ibnu Majah no. 1649)
Berikut niat Puasa Syaban
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin’an ada’I sunnati Sya’bana lillahi ta’ala. Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah ta’ala.
Perbanyak Doa
Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,
ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء
Artinya: “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Sya’ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan),” (HR Al-Baihaqi).
Membaca dua kalimat syahadat
Membaca dua kalimat syahadat sebanyak-banyaknya dianjurkan pada malam Nisfu Syaban. Dua kalimat syahadat ini sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi mengatakan,
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة، وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه، بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة “لا إله إلا الله محمد رسول الله”.
Artinya: “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La Ilaha Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Sya’ban dan malam pertengahannya.”
Perbanyak istigfar
Ini satu cara meminta ampunan (istighfar) karena tidak ada seorang pun yang bersih dari dosa dan salah. Meski demikian, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam nisfu Syaban. Hal tersebut dijelaskan oleh Sayyid Muhammad bin Alawi,
الاستغفار من أعظم وأولى ما ينبغي على المسلم الحريص أن يشتغل به في الأزمنة الفاضلة التي منها: شعبان وليلة النصف، وهو من أسباب تيسير الرزق، ودلت على فضله نصوص الكتاب، وأحاديث سيد الأحباب صلى الله عليه وسلم، وفيه تكفير للذنوب وتفريج للكروب، وإذهاب للهموم ودفع للغموم
Artinya: “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya.