Surabaya, Memo.co.id – Aksi demonstrasi May Day 2016, Ribuan buruh Jatim saat ini terus beraksi dengan pusat aksi masih di depan DPRD Jatim. Satu per satu, perwakilan buruh meneriakkan tuntutan mereka.
Gerakan Rakyat Bersatu (GRB) dan Persatuan Serikat pekerja jawa timur menggugat (SAPUJAGAT) dengan tema “MENAGIH JANJI GUBERNUR UNTUK SEGERA SAHKAN RAPERDA TENTANG PERLINDUNGAN TENAGA KERJA”.
dengan Tuntutan:
– untuk mencabut PP no 78 tahun 2015 tentang pengupahan, Tolak upah murah, Naikkan UMK 2017 sebesar Rp 650.000,-
– Stop Kriminalisasi Aktivis buruh dan Gerakan Rakyat.
– Segera mengesahkan PERDA tentang perlindungan tenaga kerja yang memihak kepada buruh untuk mendapatkan jaminan BPJS dan mengoptimalkan balai latihan kerja (BLK) dan untuk melatih pekerja/buruh korban PHK agar dapat bekerja di perusahaan baru atau sejenis.
– Menghapus sistem tenaga kerja outsourcing (kontrak) atau harian lepas.
– Bubarkan PHI (Peradilan Hubungan Industrial), karena lebih sering merugikan pihak buruh.
– Penertiban Pekerja Asing yang tidak memiliki izin jelas.
Namun mulai muncul dan terus dibentangkan kalimat Pecat Kepala Disnakertrans Jatim Sukardo.
Spanduk ini bertuliskan mencolok besar bersama tuntutan lain, yakni hapus sistem kerja outsourching dan Bubarkan Pengadilan Hubungan Industrial.
Belum ada konfirmasi atas desakan buruh menuntut mundur Kepala Disnakertrans Jatim.
Diduga, buruh kecewa lantaran hingga saat ini Perda Perlindungan Tenaga Kerja tak tuntas.
